Euro berada di USD1,22 mendekati level tertinggi tiga tahunan di USD1,23, setelah menguat 0,28% sejauh minggu ini. Sementara Euro membukukan keuntungan selama lima minggu berturut-turut.
Dolar diperdagangkan pada 111,02 yen, dengan rebound dari level terendah empat bulan di hari Senin di 110,19, yang sudah memudar meskipun kenaikan imbal hasil utang AS.
Imbal hasil US Treasury 10 tahun naik menjadi 2,627%, mendekati puncaknya pada Desember 2016 sebesar 2,641%, terpukul pada ekspektasi mengenai rencana ekonomi Trump dalam hal pemotongan pajak dan pengeluaran infrastruktur.
Dolar telah turun sejak 2017, sebagian besar pada ekspektasi bank sentral, selain Federal Reserve, yang berusaha untuk mengakhiri kebijakan suku bunga rendah, bahkan negatif yang mereka adopsi untuk memerangi krisis keuangan global 2008. (oke)
Baca Juga:
Rupiah Dibuka Terpukul ke Level Rp13.365/USD