Fakta-Fakta Dibalik Hari Kemerdekaan RI yang Gak Ada di Bangku Sekolah

KabarHot21 Views

kabarin.co – Hari kemerdekaan Republik Indonesia selalu diperingati tiap tahunnya. Sejarah perjuangan pahlawan Indonesia selalu didengungkan disetiap bangku sekolah, agar kita tahu sejarah orang-orang yang telah berjasa akan kemerdekaan Indonesia. Tapi ada beberapa hal unik yang jarang diungkap ke publik, sehingga tidak banyak yang mengetahuinya.

1. Soekarno Dalam Kondisi Sakit Saat Memproklamasikan Kemerdekaan 17 Agustus 1945
Dua jam sebelum membacakan teks proklamasi, Soekarno Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia ini ternyata sedang dalam keadaan sakit. Beliau tertidur dengan kondisi suhu badan yang agak tinggi setelah semalaman begadang menyusun naskah teks proklamasi dengan para sahabatnya. dr. Soeharto yang memeriksanya mengatakan kalau beliau terkena serangan penyakit malaria tertiana. Setelah diberi obat beliau tertidur selama satu jam. Dan setelah bangun Beliau dengan semangatnya memproklamasikan Kemerdekaan RI.

2. Draft Naskah Asli Teks Proklamasi Kemerdekaan RI Ditemukan Di Tempat Sampah
Tidak banyak yang tahu kalau draft naskah asli dari teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditulis oleh Soekarno dan didikte langsung oleh Bung Hatta ternyata baru dimiliki pemerintah saat Presiden Soeharto menjabat. Sebelumnya draft naskah yang menjadi awal mula kemerdekaan Indonesia ini disimpan dengan baik oleh wartawan BM Diah. Sang wartawan menemukan draft proklamasi itu di keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda pada 17 Agustus 1945 dini hari. Setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, akhirnya pada tahun 1992 naskah tersebut diserahkan kepada Presiden Soeharto.

Baca Juga :

3. Revolusi Kemerdekaan Indonesia Difilmkan Hollywood
https://youtu.be/5lgnVauJqW0

Jika ada yang bertanya adakah hubungannya 17 Agustus dengan perfilman Hollywood? Jawabannya ternyata ada. Pada perayaan hari kemerdekaan 17 Agustus 1964, Presiden Soekarno berpidato dengan judul Tahun Vivere Perilocoso atau Tahun yang Penuh Bahaya. Pada saat itu Indonesia sedang bermasalah dengan Malaysia, perekonomian sedang tidak stabil karena blokade barat. Dalam pidatonya Soekarno juga menjelaskan bahwa pada saat tersebut Indonesia sedang dikepung kekuatan neoimperalisme. Oleh karenanya Sang Presiden memperingatkan bahwa tahun-tahun itu adalah tahun-tahun vivere pericoloso.

Dan ternyata keadaan Indonesia pada saat itu dijadikan judul sebuah film, yaitu The Year of Living Dangerously. Film tersebut menceritakan tentang kisah seorang wartawan Australia yang sedang bertugas di Indonesia pada tahun 1960an. Film tersebut dibintangi oleh Mel Gibson dan memenangkan piala Oscar dengan kategori film asing.

4. Bendera Merah Putih Saat 17 Agustus 1945 Berasal Dari Seprai Dan Kain Tukang Soto
Pada sekarang ini Bendera Pusaka Sang Merah Putih terbuat dari kain yang sangat bagus, tapi hal tersebut sangat jauh berbeda dengan Bendera Pusaka yang dikibarkan pertama kali saat proklamasi 17 Agustu 1945. Warna putih Bendera Pusaka tersebut didapat dari kain sprei tidur Soekarno dan warna merahnya didapat dari kain tukang soto.

5. Negatif Film Dokumentasi Proklamasi Kemerdekaan RI Disembunyikan Di Bawah Pohon
Berkat kecerdikan Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, kita sampai saat ini dapat menikmati detik-detik bersejarah bagi bangsa Indonesia tersebut. Frans Mendoer yang diketahui mendokumentasikan proklamasi kemerdekaan Indonesia didatangi oleh tentara Jepang, mereka ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut. Tetapi sang fotografer berbohong dan mengatakan dia sudah tidak punya karena telah diserahkan kepada Barisan Pelopor (gerakan perjuangan pada jaman tersebut). Mendengar jawaban tersebut pasukan Jepang marah dan bergegas pergi. Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor harian Asia Raja.

Nah sudah tahukan sekarang kalau bendera kita awalnya berasal dari sprei dan kain tukang soto 🙂(kdm)

Baca Juga, Gak Kalah Menariknya