kabarin.co – Jakarta, Gerhana matahari total merupakan fenomena alam langka. Sehingga sebagian orang menantikan kehadiran fenomena tersebut. Gerhana matahari total ini kabarnya akan terjadi pada 2 dan 3 Juli. Apakah fenomena ini juga bisa disaksikan di Indonesia?
Menurut Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin kepada Antara, gerhana matahari pada 2 dan 3 Juli hanya bisa diamati di Pasifik dan Amerika Selatan. Hal ini lantaran garis gerhana yang dimulai pada pagi 3 Juli di Pasifik Barat dan berakhir saat maghrib 2 Juli di Amerika Selatan.
Gerhana Matahari Total Hari Ini Tak Bisa Dilihat di Indonesia, Begini Penjelasannya
“Jalur gerhana matahari total yang bisa dilihat di daratan hanya di Chili dan Argentina,” kata Thomas.
Fenomena alam ini menyebabkan wilayah yang terkena gerhana matahari total akan benar-benar gelap gulita sesaat karena cahaya matahari tertutup seluruhnya oleh bayangan bulan. Fenomena ini bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat maupun ilmuwan.
Thomas mengatakan gerhana matahari berikutnya pada 26 Desember 2019 teramati di sebagian Afrika, Asia, dan sebagian Australia. Gerhana matahari ini dimulai dari Afrika, Arab, dan Asia Barat, dengan puncaknya di Asia Tenggara dan China serta berakhir di Pasifik Barat. Jalur gerhana matahari cincin dimulai dari Arab Saudi di pagi hari, India, Indonesia Singapura, dan Serawak di Malaysia.
Pada 26 Desember 2019 Indonesia akan mengalami gerhana matahari cincin, yang tepatnya akan melewati Sinabang, Sibolga, Padang Sidempuan, Duri, Siak, Pedang, Batam, Tanjung Pinang, Singkawang, Kalimantan Timur bagian utara, Kalimantan Utara bagian selatan.
Thomas menjelaskan gerhana matahari total pernah terjadi Indonesia pada Juni 1983, Oktober 1995 dan Maret 2019. (epr/oke)
Baca Juga:
Pada 21 Agustus 2017 Akan Terjadi Gerhana Matahari Total
BMKG: Tidak Akan ada Gerhana Matahari Cincin di Indonesia Besok
