Golkar Tegaskan Koalisi Jokowi Masih Solid

Politik9 Views

kabarin.co – Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menegaskan koalisi petahana Joko Widodo masih solid. Menurut dia formasi dan peta pendukung pemerintahan Jokowi untuk periode kedua tidak akan berubah meski banyak ujian yang menggoda.

Golkar merupakan sekutu terpenting bagi Jokowi maupun partai penguasa PDIP. Di Pemilu 2014 Golkar meraih 18,4 juta suara atau sekitar 14,7 persen suara sah nasional. Sayangnya suara Golkar yang besar belum menjamin satu posisi cawapres bagi Jokowi. Padahal jika peta capres cawapres berubah Golkar bisa dengan mudah beralih ke poros lain atau membuat poros baru.

Golkar Tegaskan Koalisi Jokowi Masih Solid

“Tidak, koalisi tidak berubah dan tidak akan ada perubahan apa pun,” tegas Airlangga saat bersilaturahmi dengan Habib Luthfi di Jakarta, Sabtu (30/7) malam.

Meski pendaftaran pasangan Capres-Cawapres semakin dekat, tapi dinamika politik cenderung masih cair. Kedua poros yakni Jokowi dan Prabowo masih menunggu langkah yang diambil masing-masing lawan sementara peluang untuk pindah poros masih terbuka disertai godaan dan tawaran tertentu.

Posisi cawapres akan sangat menentukan karena elektabilitas Jokowi yang tadinya tinggi perlahan menurun. Sebaliknya elektabilitas Prabowo perlahan naik. Pengamat politik Indo Barometer M Qodari menilai Jokowi harus mencari cawapres yang pas di tengah isu anjloknya ekonomi dan kehidupan masyarakat.

“Masalah ekonomi ini sangat mengganggu pemerintahan Jokowi sehingga bisa saja mengancam soliditas koalisi,” kata M Qodari di Jakarta, Minggu (30/7).

Meski demikian, Qodari tetap menyatakan pertimbangan utama dalam memilih cawapres adalah Pemilu 2024. Artinya, jika Jokowi mengambil cawapres dari ketua umum parpol maka yang akan memetik buah 2024 bukan PDIP.

“Makanya saya sebut bisa saja muncul kejutan-kejutan pada nama pasangan capres-cawapres. Untuk itu koalisi harus solid,” kata Qodari.

Sekretaris Eksekutif Lembaga Pemenangan Pemilu PPP Iddy Muzayat mengaku banyak godaan kepada partainya untuk pindah haluan. Menurut dia PPP tetap mengusung Ketua Umum Romahurmuzy alias Romi sebagai cawapres Jokowi. Apalagi Romi dianggap mewakili kaum muda, santri dan milenial karena pemilih muda di Pemilu 2019 mencapai 45 persen.

“Jelang pendaftaran kami terus konsolidasi dengan koalisi. Semua menyadari potensi kejutan dengan formula cawapres yang tepat,” kata Iddy. (arn)

Baca Juga:

Golkar Tolak Tiga Menterinya Dijadikan Caleg Demi Bantu Pemerintahan

Golkar Sebut JK Tak Berminat Lagi Jadi Cawapres

Golkar-PDIP Makin Mesra, Koalisi Jokowi Makin Gemuk

Golkar Sebut Demokrat Berpeluang Gabung Koalisi Jokowi