Habiburokhman Siapkan Rompi Oranye untuk Ahok di Mobil

Politik8 Views

kabarin.co – Jakarta, Politikus Partai Gerindra, Habiburokhman, menyarankan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tidak menghabiskan energi untuk mengurusi pengumpulan salinan KTP. Menurut dia, bisa saja dalam waktu dekat Ahok menjadi tersangka dalam kasus retribusi tambahan reklamasi di Teluk Jakarta.

“Rompi oranye (warna rompi tahanan KPK) yang saya siapkan untuk Ahok masih ada di mobil saya dan setiap saat siap saya antar ke KPK kalau Ahok jadi tersangka,” kata Habiburokhman saat dihubungi, Senin, 20 Juni 2016. Penyataan ini menanggapi para pendukung Ahok yang meminta Habiburokhman menunaikan janjinya.

Dalam cuitan Twitter-nya pada 26 Februari 2016, Habiburokhman mengaku siap terjun bebas dari puncak Tugu Monumen Nasional jika Teman Ahok, organisasi relawan pendukung Ahok, berhasil mengumpulkan cukup KTP sebagai syarat membawa Ahok maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI 2017 melalui jalur independen.

Sejak Mei lalu, jumlah salinan KTP sebagai syarat untuk Ahok maju dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta sudah dipenuhi relawan Teman Ahok. Namun kemarin, berdasarkan pantauan dari situs resminya, www.temanahok.com, jumlah salinan KTP yang telah terkumpul sudah mencapai lebih dari satu juta lembar, yakni 1.024.632.

Adapun Habiburokhman menolak mempercayai capaian relawan Teman Ahok yang telah mengumpulkan satu juta salinan KTP dukungan untuk Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Habiburokhman berbulan-bulan lalu sempat berjanji akan terjun dari Monumen Nasional (Monas) jika satu juta KTP terkumpul untuk dukung Ahok.

“Satu-satunya pihak yang menghitung, memverifikasi, dan mengklaim hanyalah Teman Ahok sendiri,” kata Habiburokhman dalam pesan WhatsApp saat dihubungi, Senin, 20 Juni 2016. “Saya menganggap klaim tersebut tak lebih dari psywar (perang urat syaraf) politik murahan hanya untuk mengangkat popularitas Ahok yang banyak dibenci rakyat.”

Ia meragukan kredibilitas Teman Ahok, apalagi sejak tuduhan aliran Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi kepada mereka. Habiburokhman pun mempertanyakan verifikasi KTP itu. Ia menilai Teman Ahok sangat ketakutan ketika Undang-Undang Pilkada yang baru mencantumkan metode verifikasi dengan sensus atau pengecekan satu per satu.

“Melihat gelagatnya, saya curiga pasti ada masalah besar dalam pengumpulan KTP itu. Mungkin saja terjadi manipulasi selama pengumpulan KTP,” ujar Habiburokhman. Indikasi soal keabsahan KTP 1 juta adalah ketidakberanian Teman Ahok mendeklarasikan pencalonan Ahok lewat jalur independen. Indikasi ini juga dicuitkan Habiburokhman pada akun Twitter pribadinya, @habiburokhman. (tem)