kabarin.co – Partai Hanura versi Munaslub 2017 berencana segera menemui Presiden Joko Widodo dan penyelenggara Pemilu. Tujuannya untuk menjelaskan duduk perkara yang sedang dihadapi Partai Hanura sehingga dinamika kepartaian jelang Pemilu 2019 terus berjalan
“Dalam waktu dekat kita akan mendatangi KPU, Bawaslu, hingga Presiden untuk meminta agar tidak melayani semua pihak yang tak mematuhi penetapan PTUN,” kata Kuasa Hukum Partai Hanura Hasil Munaslub Adi Warman di Jakarta, Senin (20/3) malam.
Hanura Segera Temui Presiden dan KPU
Partai Hanura menurut Adi kini dipimpin oleh Ketua Umum Oesman Sapta Odang (Oso) dan Sekjen dijabat Sarifuddin Sudding. Sebelumnya kisruh di internal partai memanas pasca terjadinya kekacauan semisal pemecatan, pergantiaan struktur, hingga penyitaan aset kantor Partai Hanura.
“Artinya semua pihak yang berusaha merusak partai tentu akan berupaya membuat situasi memanas lagi,” ujarnya.
Partai Hanura merupakan parpol yang menduduki peringkat 10 di Pemilu 2014. Partai yang dirintis dan didirikan Jenderal TNI (Purn) Wiranto pada 2006 ini meraih suara sebanyak 6.579.498 juta atau sekitar 52,6 persen suara nasional.
Jumlah kursi mereka di DPR 16 kursi atau 2,9 persen dari total kursi parlemen.
“Kita berharap semua instansi terkait menyangkut penyelenggara pemilu menghargai putusan sela PTUN yang membuat partai ini kembali ke SK Hanura yang lama hasil Munaslub tahun lalu.” (arn)
Baca Juga:
Putusan Sela PTUN Diharapkan Mengakhiri Konflik Hanura
Hanura Bentuk Badan Saksi Hadapi Pilkada dan Pemilu
Hanura Pecah Jadi Dua Kubu, Wiranto: Saya Gak Dukung Siapa-Siapa!
Politikus Hanura Sebut Oesman Sapta Gelapkan Dana Uang Partai Rp200 M
