kabarin.co – Medan, Harga cabai merah di sejumlah pasar tradisional kota Medan kembali naik. Kenaikan harga ini diduga dipicu oleh langkanya cabai merah.
Salah satu pedagang pasar Petisah, Latifa Situmorang mengatakan, kenaikan harga ini terjadi sejak tiga hari lalu. Saat ini, cabai merah menyentuh harga Rp 90 ribu dari sebelumnya Rp 55 ribu per kilogram (kg).
“Kosong barangnya, enggak ada cabai. Yang dari Jakarta enggakdatang barangnya. Dari Brastagi juga enggak ada. Jadi sekarang pakai stok aja lah,” kata Latifa.
Latifa mengatakan, tingginya harga ini membuat para pembeli mengurangi jumlah cabai merah yang mereka beli. Hal ini pun, lanjutnya, kemudian berpengaruh pada jumlah cabai yang mereka jual. “Sejak naik, pembeli jadi ngurangin cabai yang dibeli. Misalnya, biasanya setengah kilogram jadi satu ons,” ujar dia.
Hal senada disampaikan pedagang lain, Nur. Menurut dia, musim kemarau yang terjadi di Brastagi, Karo, membuat cabai merah semakin sulit didapat. Dari Brastagi inilah, pasokan terbesar cabai merah di kota Medan dan kabupaten/kota lain berasal.
“Cabai dari gunung (Brastagi) habis karena nggak hujan di sana berapa bulan ini. Apalagi nggak ada pasokan dari Jakarta jadi naik lah harganya,” kata Nur.
Untuk mengatasi masalah kelangkaan barang ini, Nur mengaku mengambil cabai merah dari sentra produksi yang lain. “Untung ada cadangan dari petani-petani cabai di Medan dan Pantai Labu, Deli Serdang,” ujar dia.
Sementara itu, berdasarkan pantauan untuk cabai hijau di sejumlah pasar tradisional saat ini berada di harga Rp 40 ribu. Harga ini mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp 24 ribu per kilogram. Peningkatan harga pun terjadi pada cabai rawit. Jika beberapa hari yang lalu, komoditas ini dijual Rp 30 ribu per kg, saat ini, cabai rawit dijual Rp 60 ribu.
Bawang merah juga terpantau mengalami kenaikan harga dari Rp 28 ribu menjadi Rp 40 ribu per kg. Sementara untuk bawang putih, harganya masih stabil di harga Rp 35 ribu per kg. (epr/rep)
Baca Juga:
Harga Cabai di Yogyakarta Lebih Mahal daripada Daging Ayam
