Jakarta, – Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa mulai Februari 2025, anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan langsung didistribusikan ke rekening mitra tanpa mekanisme reimburse.
Hal ini diharapkan mempercepat pelaksanaan program.
“Kami sedang mengusahakan agar uang negara langsung berada di rekening mitra sehingga proses reimburse tidak diperlukan lagi,” ujar Dadan di sela acara Rampinas PIRA, Sabtu (25/1), di Jakarta.
Meski anggaran untuk BGN baru dibuka blokirnya pada 6 Januari 2025, program MBG sudah resmi diluncurkan pada hari yang sama.
Akibatnya, selama dua pekan awal pelaksanaan, penyedia makanan harus menggunakan dana pribadi sebelum mendapatkan penggantian dari pemerintah.
Dadan memastikan bahwa proses reimburse telah dilakukan secara bertahap untuk mendukung mitra di lapangan.
Tambahan Rp100 Triliun untuk Percepatan Target
Pada kesempatan yang sama, Dadan menyampaikan bahwa Presiden RI, Prabowo Subianto, meminta percepatan target penerima manfaat program MBG menjadi 82,9 juta orang pada September 2025, lebih awal dari jadwal sebelumnya, yaitu akhir tahun 2025.
Untuk memenuhi permintaan tersebut, diperlukan tambahan anggaran sebesar Rp100 triliun.
“Pak Presiden bertanya, berapa anggaran tambahan jika target dipercepat? Kami sampaikan Rp100 triliun. Jadi, ini merupakan arahan langsung dari Presiden, bukan permintaan BGN,” jelas Dadan.
Strategi lintas sektor juga menjadi perhatian khusus. Presiden Prabowo menegaskan pentingnya sinergi antar-kementerian dan lembaga untuk memastikan keberhasilan program MBG.
Hingga saat ini, program tersebut telah diterapkan di 31 provinsi dengan 238 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi menyediakan makanan bergizi.
Tahapan Penerima Manfaat Program MBG
Program MBG dirancang dalam beberapa tahap. Pada periode Januari-April 2025, pemerintah menargetkan 3 juta penerima manfaat, sedangkan tahap berikutnya, yaitu April-Agustus 2025, diharapkan jumlah tersebut meningkat menjadi 6 juta penerima.
“Bapak Presiden menginginkan program ini dijalankan secara lintas sektor dan benar-benar terintegrasi agar target dapat tercapai sesuai jadwal,” kata Dadan.
Dengan komitmen anggaran tambahan dan pengelolaan yang lebih efisien, program MBG diharapkan dapat mendukung kebutuhan gizi masyarakat secara lebih luas dan berkelanjutan, serta memenuhi visi pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup bangsa. (***)