Heboh! Batu Mirip Penis Pria Ditemukan di Sumbar, Begini Wujudnya

Daerah0 Views

kabarin.co – Padang, Warga Jorong Balai Tabuah, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dibuat heboh dengan penemuan batu mirip alat vital pria. Batu sepanjang 1,5 meter dengan diameter 60 sentimeter itu pun diserbu masyarakat yang penasaran.

Batu unik itu awalnya ditemukan di area pemakaman tanah ulayat Ateh Puwun pada 17 Agustus 2017. Informasi temuannya menyebar cepat. Sehingga membuat warga berbondong-bondonglah  ke lokasi melihat ‘batu perkasa’ itu.

Heboh! Batu Mirip Penis Pria Ditemukan di Sumbar, Begini Wujudnya

Seorang warga Jorong Balai Tabuah, Zulnasti (50) menuturkan, batu itu awalnya ditemukan dalam posisi rebah. “Awalnya ada warga yang meninggal kemudian dikuburkan di lokasi tersebut, lalu ada seorang warga melihat batu itu kemudian diamati, lalu ditegakkan karena tidak bisa makanya bersama-sama mendirikan batu yang sudah rebah,” katanya dilansir dari Okezone, Selasa (22/8/2017).

Begitu ditegakkan dengan tali, di situlah terlihat unik; batu itu terlihat menyerupai penis. “Ada sekitar 20-an orang kami menegakkan batu ini. Awalnya kami sudah coba mengangkat dengan beberapa orang, ternyata-ternyata tidak sanggup karena batu sangat berat. Kami perkirakan batu ini beratnya mencapai satu ton,” ujar Zulnasti.

Usai tegak berdiri, batu itu pun tanam warga dengan dengan kedalaman sekitar 40 sentimeter. “Lalu diganjal dengan batu-batu kecil di dalamnya,” tutur Zulnasti.

Temuan batu itu langsung menyebar di media sosial hingga viral dan mengundang reaksi beragam netizen.

Informasi yang diperoleh dari warga menyebutkan bahwa batu itu sudah berusia ratusan tahun. Diduga sebagai batu menhir atau pusara zaman awal menyebarnya Islam. Dugaan ini lantaran batu tersebut ditemukan di areal kuburan.

Tokoh masyarakat Nagari Tanjung, Faze Andrif mengungkapkan batu tersebut dipahat oleh seorang pria leluhur suku Tanjuang. Pahatan berbentuk alat kelamin laki-laki menyimbulkan keperkasaan seorang lelaki.

Nagari Tanjuang termasuk nagari ketiga tertua di Minangkabau, setelah Pariangan dan Limo Kaum. Karena itu, saat ini cukup banyak benda-benda peninggalan bersejarah ditemukan di sini,” ungkapnya.

Keberadaan batu tersebut, kata Faze, tidak dijadikan tempat mistik karena tidak ada khasiatnya, cukup sebagai objek wisata saja. “Kita tidak ingin keberadaan batu ini menimbulkan perbuatan syirik bagi warga. Batu ini sama seperti batu lainnya, hanya saja bentuknya unik dan berbeda,” pungkasnya. (epr/oke)

Baca Juga:

Heboh! Dangdutan Di Halaman Masjid Dikritik Pedas Oleh Netizen

Selamatkan Tanah Wakaf, Pengurus Masjid Di Sidoarjo Malah Dipolisikan

Tawa dan Siulan Bersahutan, Palangkaraya Heboh Saat Para Bencong Ikut Lomba Panjat Pinang