Ini 3 Risiko Pelemahan Rupiah Terhadap Ekonomi RI

kabarin.co – Jakarta, Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Bahkan kemarin, rupiah sempat menyentuh 13.700 per dolar AS.

Tentunya pelemahan rupiah ini membuat berbagai kalangan khawatir. Sebab, setidaknya ada sejumlah hal yang bisa berisiko jika rupiah terus melemah.

Ini 3 Risiko Pelemahan Rupiah Terhadap Ekonomi RI

Pertama, jika perlemahan terus berlanjut, daya saing produk Indonesia baik domestik maupun ekspor akan mengalami pelemahan juga. Pasalnya masih ada beberapa sektor industri yang mengandalkan impor bahan baku dan barang modal.

Kalau dolarnya mahal, pasti ujungnya biaya produksi akan naik, dan pada akhirnya harga barang akan lebih mahal. Sementara konsumsi domestiknya masih stagnan, maka bisa mempengaruhi profit pengusaha juga,” kata Ekonom INDEF Bima Yudhistira dikutip dari Liputan6.com, Kamis (1/3/2018).

Kedua, Bima menjelaskan, pelemahan rupiah bisa menjadi beban terhadap pembayaran cicilan dan bunga utang luar negeri pemerintah dan korporasi semakin membesar. Dengan demikian risiko gagal bayar utang swasta akan naik, terlebih masih banyak perusahaan yang belum melakukan hedging atau lindung nilai.

Untuk risiko yang ketiga adalah dapat mempengaruhi penyesuaian harga BBM. Bima menyatakan Indonesia sebagai negara net importir minyak mentah sangat sensitif terhadap pergerakan dolar AS. Jika dolar AS menguat terhadap rupiah, harga BBM akan tertekan baik yang subsidi maupun non subsidi. “Efeknya penyesuaian harga BBM berbagai jebis diprediksi akan terus dilakukan,” ujar dia.

Ia menuturkan tercatat impor minyak Indonesia sebanyak 350-500 ribu barel per hari karena produksi dalam negeri tak mencukupi konsumsi BBM. (epr/lip)

Baca Juga:

Jokowi Klaim Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Peringkat 3, Tapi Menurut Pengamat Hanya Peringkat 13 Dunia

Aksi 212 Digunakan Jokowi Untuk Menggaet Investor, Begini Penjelasannya

Politisi Senior PKS : Utang Indonesia Makin Mencekik