Jadi Pengajar BIPA di Australia, 10 Mahasiswa Bahasa Indonesia UNP Dilatih Profesional

Pendidikan14 Views

Kabarin.co, Padang – Program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) sangat berperan strategis dalam mengenalkan bahasa Indonesia dan budaya Tanah Air ke kancah internasional.

Dengan itu, program BIPA terus didukung Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP). Sebanyak 10 mahasiswa pun dilatih dengan Workshop Penyusunan Perangkat BIPA pada 6-7 Agustus 2022.

“BIPA ini akan meningkatkan daya saing bangsa, khususnya bahasa Indonesia di dunia internasional,” kata Kepala Departemen Bahasa dan Sastra dan Daerah UNP, Dr. Yenni Hayati,S.S.,M.Hum, Sabtu (6/8/2022) di Padang.

Terlebih, tujuan BIPA tak hanya semata-mata memberikan pengetahuan bahasa Indonesia, tetapi juga dukungan bahasa nasional menjadi bahasa internasional, terutama di negara ASEAN. Apalagi bahasa Indonesia banyak ditutur di berbagai negara.

Terkait workshop ini, sebut Yenni, diikuti 10 orang mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UNP yang telah lulus seleksi sebagai guru bantu di wilayah Victoria, Australia. Upaya ini untuk menyiapkan kompetensi mahasiswa yang mumpuni dan profesional mengajar BIPA.

Tak tanggung-tanggung, pihaknya mendatangkan dua narasumber yang profesional dan sekaligus anggota afiliasi pengajar serta pegiat BIPA di Sumbar. Kedua narasumber ini juga sangat berpengalaman mengajar BIPA di luar negeri.

Workshop ini diikuti mahasiswa yang lulus seleksi sebagai guru bantu Victorian Indonesian Language Teacher Association (VILTA). Kita berharap mahasiswa bisa meningkatkan kompetensi sesuai pengalaman narasumber,” ujarnya.

Dalam kegiatan workshop, Wati Oftensis, M.Pd selaku narasumber menuturkan, pengajaran BIPA lebih menitikberatkan dukungan faktor internal, seperti kurikulum, silabus, RPP, materi pembelajaran, atau media pembelajaran pendukung yang efektif dan kreatif.

Sementara Refa Lina Tiawati, M.Pd yang juga narasumber menambahkan, dalam mengajar BIPA harus memerhatikan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) penutur asing yang sedang belajar bahasa Indonesia. Tujuannya, agar penutur asing selaku peserta didik meraih kompetensi sesuai yang ditetapkan.

“Semoga segala materi yang disampaikan bisa menambah pengetahuan mengajar BIPA bagi mahasiswa yang lulus sebagai guru bantu VILTA,” harap Refa mengakhiri materinya.