Jaket Bomber Jokowi Dari Casual, Trendy, Pakaian Darurat dan Simbol Meremehkan Demo

Politik9 Views

kabarin.co – Saat terjadi demo besar 4 November Presiden Joko Widodo justru meninggalkan kantor kepresidenan dan pergi mengunjungi kawasan pembangunan keretapi bandara di Batu Ceper, Tangerang.

Sejak demonstrasi dimulai selepas shalat Jumat para utusan pendemo meminta waktu untuk bertemu dengan Jokowi. Mereka menolak perwakilan pemerintah yang ditunjuk yaitu Menkopolhukam Wiranto.

Wapres Jusuf Kalla yang diajukan untuk mewakili pemerintah pun tidak menghentikan keinginan mereka untuk bertemu langsung dengan Presidennya.

Selain sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, Jokowi dan Ahok dinilai memiliki hubungan yang erat. Masyarakat tentu belum lupa bagaimana ketika tahun 2012 mereka berpasangan dalam pemilihan Gubernur DKI.

Wajar ketika unjuk rasa yang diikuti setengah juta umat dari seluruh Nusantara dan berlangsung di Ibukota negara itu perhatian publik tertuju kepada sang Presiden.

Namun apa lacur, ketika baru saja konsolidasi massa yang terpusat di kawasan Masjid Istiqlal dimulai, Jokowi malah pergi meninggalkan Kantor Kepresidenan.

Ketika berkunjung ke Tangerang Jokowi sempat mengunggah fotonya ke akun resmi Instagram dan menjelaskan tujuannya meninggalkan Istana. Foto itu tepat diunggah saat demonstran mencapai Jalan Merdeka Barat.

Para demonstran yang mengetahui Jokowi tak berada di istana, memilih menunggu dan aksi tetap berlanjut dengan damai, diiringi gema asma Allah dan senandung sholawat yang tak hentinya berkumandang. Mereka menunggu sampai melebihi batas waktu demonstrasi pada pukul 18:00 WIB.

Hingga batas waktu yang ditetapkan, Jokowi tak juga kunjung tampak di Istana, kesal tak ditemui Jokowi pengunjuk rasa mulai mempertanyakan keseriusan Presiden menanggapi aksi mereka.

Ungkapan kekesalan dilontarkan melalui orasi dalam demonstrasi dan komentar pada unggahan foto Jokowi di akun instagramnya.

Tolong pak, temui pengunjuk rasa demi Indonesia.” ujar akun instagram Suprianto.Suprianto.142

Agama Anda Islam bukan pak? Nemuin saudara seiman ga mau pak?” tulis akun lain bernama Adenpraz.

Seperti diketahui selepas Isya terjadilah kericuhan di depan Istana Kepresidenan sementara di daerah Penjaringan terjadi pula kerusuhan yang disertai aksi penjarahan sebuah minimarket, meski akhirnya diketahui pelaku pengrusakan bukanlah massa yang sama dengan peserta unjuk rasa dan berkat kesigapan TNI dan Polri situasi segera dapat diatasi.

Kerusuhan itu memaksa beberapa pejabat seperti Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan, Menkopolhukam Wiranto dan Mensesneg Pratikno berkunjung ke Istana. Jokowi yang baru muncul menjelang tengah malam segera menggelar rapat terbatas dengan para bawahannya tersebut.

Foto-foto rapat terbatas itu diunggah oleh biro Pers Sekretariat Presiden dan menyebar kepada khalayak. Tampak Jokowi mengenakan setelan kemaja putih berbalut jaket model bomber warna hijau dan celana panjang hitam.

Memimpin rapat dengan busana yang terkesan santai itu pun tak disangka kembali menjadi perhatian publik. Netizen ramai membicarakan jenis dan merk jaket bomber yang dikenakan Jokowi malam itu.

Tak butuh waktu lama para netizen berhasil mengetahui merk dan jenis jaket yang dikenakan Presiden. Jaket itu diduga produk salah satu merk busana terbesar di dunia dan harganya termasuk tidak murah.

Dari kacamata seorang desainer fashion senior Musa Widiatmodjo, Presiden menggunakannya berdasar kebutuhan praktis saja. Sesuai dengan orangnya yang tidak neko-neko dalam berbusana.

Selain cocok dengan postur tubuh Presiden warnanya juga bagus, klasik, netral dan ukurannya pas, presiden tampak lebih casual, modern, trendy dan fresh.

Pengamat mode yang juga perancang busana Sonny Muchlison mengatakan jaket yang dikenakan Jokowi malam itu bertipe pakaian darurat atau emergency wardrobe.

“Menurut saya, jaket itu jadi busana emergency wardrobe. Ditilik dari tampilan mata yang sedikit mengantuk, beliau tak begitu siap untuk berbusana kemeja batik atau tenun ikat di acara tengah malam itu,” kata Sonny.

Solusi tercepat adalah memakai jaket. “Cara dadakan yang tidak terkesan serampangan adalah memilih jaket dengan clean cut sebagai opsi untuk menerjemahkan emergency formal,” nilai Sonny.

Psikolog politik Universitas Gadjah Mada Profesor Koentjoro Soeparno menilai cara berbusana Jokowi yang santai di saat memimpin rapat dan dalam situasi yang cukup serius itu mengandung simbol tertentu.

“Itu bahasa simbol,” kata Keontjoro seperti yang dikutip oleh CNNIndonesia.com. “(Presiden) memang tidak ingin menerima pendemo karena banyak alasan. Alasan demo apa? Sudah jelaskah? Benarkah Ahok menistakan agama? Tapi kenapa sekarang sasaran jadi Jokowi?” tuturnya.

“Bisa jadi metafora menganggap demo remeh.” katanya lagi.

Sejauh ini belum ada informasi resmi dari istana tentang style busana Presiden yang jadi bahan perbincangan di kalangan netizen dan sempat jadi viral di dunia jejaring maya itu. (mfs)

Di Balik Tudingan adanya Aktor Politik yang Menunggangi Aksi Demo 4 November

Pengamat: ‘Kabur’dari Istana di saat Demo, Jokowi Melecehkan Diri Sendiri

Dilemma antara Nista Agama dan Fitnah Ahok