Kekuatan Peta Koalisi Jelang Pemilu 2024 Jokowi Kumpulkan 6 Bos Ketum Parpol

Berita, Politik25 Views

Kabarin.co – Pertemuan Presiden Joko Widodo dengan enam ketua umum (ketum) partai politik pendukungnya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5/2023) kemarin agaknya sulit dipisahkan dengan dinamika politik menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pertemuan antara Jokowi dan ketum partai politik ini digelar setelah aksi saling kunjung di antara tokoh-tokoh politik yang terjadi selama dua pekan terakhir di tengah suasana Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.

Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy menyebut bahwa pertemuan antara Jokowi dan ketum partai politik bisa saja membicarakan wacana memasangkan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden dan wakil presiden. “Pertemuan nanti malam yang rencananya dihadiri seluruh ketum-ketum parpol pendukung pemerintah minus Nasdem berpotensi mewujudkan koalisi besar dengan formasi Ganjar-Prabowo sebagai (bakal) capres-cawapres,” ujar Romy, sapaan akrabnya, saat dihubungi sebelum pertemuan berlangsung.

Wacana menduetkan Ganjar dan Prabowo jelas akan mengubah peta koalisi yang sudah terbentuk selama beberapa bulan terakhir. Adapun Ganjar sudah mendapatkan tiket maju sebagai bakal calon presiden setelah mengantongi dukungan dari PDI Perjuangan dan PPP. Sementara itu, Prabowo diberikan mandat oleh partainya, Gerindra, untuk kembali maju sebagai bakal calon presiden pada Pemilu 2024.

Prabowo sudah pernah angkat bicara saat ditanya mengenai tanggapannya bila menjadi calon wakil presiden mendampingi Ganjar. “Partai saya, mencalonkan saya sebagai (bakal) capres. Dan partai saya agak kuat juga sekarang,” ujar Prabowo di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/4/2023).

Setelah Ganjar resmi diusung PDI-P, Prabowo pun tampak rajin berkunjung ke sejumlah tokoh politik, terutama adalah elite dan senior Partai Golkar, partai yang pernah ia huni sebelum mendirikan Gerindra. Setelah Lebaran, Prabowo terhitung sudah dua kali bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie.

Bahkan, pada sore kemarin, Selasa (3/5/2023), Prabowo juga bertamu ke rumah Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK), yang juga pernah menjadi ketua umum partai pohon beringin. “Tentu saya ucapkan pada beliau selalu berjuang, selalu bekerja. Mudah-mudahan berhasil. Insya Allah, kita doakan semua,” ujar JK tanpa menyebut apakah doa itu berkaitan dengan rencana Prabowo sebagai capres atau tidak.

Hubungan antara Gerindra dan Golkar yang semakin dekat lantas memunculkan asumsi bahwa kedua partai itu bakal menduetkan Prabowo dan Airlangga sebagai calon presiden dan wakil presiden. Setali tiga uang dengan Prabowo, Airlangga pun cukup rajin menemui pimpinan partai politik dari berbagai koalisi. Untuk diketahui, Golkar sendiri berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Amanat Nasional (PAN) dan PPP. Sedangkan Partai Gerindra berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Nasib KIB kini tidak jelas setelah PPP resmi mengusung Ganjar, sedangkan Golkar masih bersikukuh ingin mencalonkan Airlangga sebagai bakal calon presiden. Sementara itu, PAN juga melempar sinyal bakal mengikuti langkah PPP mengusung Ganjar. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan sebelumnya sempat menyebut bahwa partainya ingin menduetkan Ganjar dengan Menteri BUMN Erick Thohir.

Posisi KIB yang sedang di ujung tanduk agaknya menjadi alasan bagi Airlangga untuk menemui sejumlah tokoh partai politik. Selain Prabowo, Airlangga sempat menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di kediaman SBY di Cikeas, Bogor, Sabtu (29/4/2023). Ketika itu, AHY tidak menutup pintu bagi Golkar untuk bergabung ke Koalisi Perubahan untuk Persatuan, koalisi yang beranggotakan Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden.

“Apakah kemudian bisa saling bergabung ya tadi, semua sangat mungkin kalau tujuannya baik dan bersama-sama kita ingin melakukan perubahan ingin melakukan perbaikan terhadap situasi negeri ini,” kata AHY. Selain Demokrat, Golkar juga nampak membangun komunikasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Pada Rabu (3/5/2023) siang nanti, Airlangga bakal bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Situasi yang tengah dihadapi PKB sesungguhnya tak jauh beda dengan Golkar di KIB. Masa depan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibentuk PKB bersama Partai Gerindra menjadi tanda tanya menyusul manuver yang dilakukan Prabowo beberapa waktu belakangan.

Kendati demikian, Prabowo dan Muhaimin sudah bertemu selepas Lebaran dan mereka mengeklaim bahwa KKIR tetap solid. KIB yang disebut-sebut akan bubar pun mengaku masih solid seusai pertemuan ketua umum tiga partai politik anggota KIB pada pekan lalu.

Pertemuan 6 ketum dan Jokowi tak bahas koalisi

Dengan rumitnya peta koalisi saat ini, apakah hal itu menjadi topik pembicaraan antara Jokowi dan para ketum partai politik? Jawabannya tidak, setidaknya itu yang diungkapkan oleh Prabowo dan Airlangga. Prabowo menyatakan, dalam pertemuan yang berlangsung selama 2,5 jam itu, tidak ada pembicaraan mengenai politik praktis.

Menurut Prabowo, Jokowi hanya berpesan agar partai-partai politik harus tetap rukun dan kompak demi Indonesia. “Saya kira enggak ada (pembahasan politik), secara praktis tidak, tapi titipan besar bahwa kita harus rukun, kita harus kompak, bisa kerja sama demi negara. Intinya itu demi bangsa dan negara,” kata Prabowo. Ia menyebutkan, dalam pertemuan berbalut silaturahmi Lebaran ini, Jokowi lebih banyak menyampaikan perkembangan terakhir di bidang ekonomi.

Senada dengan Prabowo, Airlangga mengatakan, tidak ada pembicaraan soal pembentukan koalisi besar dalam pertemuan antara Jokowi dan para ketua umum. “Kita tidak bahas spesifik mengenai itu, tapi lebih kepada tantangan-tantangan perekonomian ke depan yang juga sering disampaikan oleh Bapak Presiden terkait juga dengan tantangan middle income trap,” kata Airlangga.

Airlangga juga mengaku tidak ada pembicaraan terkait pemilu 2024 karena hal itu merupakan masalah masing-masing partai. Pencalonan Ganjar sebagai calon presiden juga ia sebut tidak menjadi topik pembicaraan. Lantas, sejauh mana pertemuan kemarin bakal mengubah peta koalisi partai politik? Mari kita nantikan.(pp)