Benarkah Kapolres Pasaman Dicopot Buntut Abai Prokes?

Kabarin.co, Padang – Kapolda Sumatra Barat (Sumbar), Irjen Pol Teddy Minahasa Putra menyebutkan, pencopotan Kapolres Pasaman, AKBP Dedi Nur Andriansyah buntut abai protokol kesehatan.

“Sebelumnya viral di Pasaman, nyanyi-nyanyi. Abai prokes abis melakukan vaksin. Sudah tindak Kapolresnya. Sudah saya ganti,” kata Teddy saat Jumpa Pers di Istana Gubernur Sumbar, Selasa (2/11).

Menurut Teddy, pencopotan itu bukti tindakan tegas. Baginya, apabila berani berbuat harus berani bertanggung jawab. Apalagi, abai mengawasi prokes yang sedang gencar-gencarnya dikampanyekan Polda Sumbar.

Teddy mengingatkan, penerapan prokes merupakan prinsip dan aturan yang tidak boleh dilanggar untuk penanganan COVID-19. Selain Kapolres Pasaman, dia juga akan memeriksa pihak-pihak lain terkait abai prokes itu.

“Sejauh ini baru Kapolres Pasaman, ini mengingatkan kepada yang lain, bahwa menegakkan prokes itu penting. Nanti saya langsung periksa siapa saja yang terlibat,” ujarnya.

Informasi yang diterima Kabarin.co, Kapolres Pasaman dicopot setelah keluarnya Surat Telegram Kapolri Nomor: ST/2280/X/KEP./2021 tertanggal 31 Oktober 2021. Dia dicopot bersamaan dengan enam pejabat kepolisian lainnya.

Sebelumnya, viral video prokes di area kolam renang Ambun Waterpark Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Minggu (31/10), dalam acara Sumdarsin. Video itu menjadi sorotan Polda Sumbar.

Setelah dicopot sebagai Kapolres Pasaman, AKBP Dedi Nur Andriansyah dimutasi ke Pamen Yanma Polri. Dia digantikan oleh AKBP Fahmi Reza yang sebelumnya sebagai Kasubdit II Direktorat Reskrimum Polda Sumbar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kabarin.co, AKBP Dedi Nur Andriansyah pernah berkata kasar kepada seorang wartawan setempat. Dia ditegur Kapolda Sumbar ketika masih dijabat oleh Irjen Pol Toni Harmanto.

Lalu, pada Oktober 2021, juga ada kasus penggelapan sepeda motor. Video anak tersangka minta keadilan bahkan sempat viral di media sosial. Bagi anak tersangka, kasus itu tak seharusnya sampai proses hukum, sebab hanya antara keluarga bapaknya. (*)