Kasal Tinjau Pembangunan PKR di PT PAL

kabarin.co-Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi, S.E., M.A.P., meninjau pembangunan Kapal jenis “Perusak Kawal Rudal” (PKR) di PT PAL Surabaya,Jawa timur pada rabu 28 April kemarin.

PKR adalah Kapal Frigate yang merupakan pesanan TNI Angkatan Laut. Saat peninjauan Kasal didampingi oleh Dirut PT PAL Firmansyah Arifin, Dansatgas PKR Laksamana Pertama (Laksma) TNI Didik Setyono, Kadisadal Laksma TNI Prasetya Nugraha dan Direktur Projek Jeroen Ferdinand. Demikian seperti dilansir Dispen TNI AL.

Kapal berjenis Perusak Kawal Rudal (PKR) merupakan varian kapal perang yang di desain khusus untuk pertempuran. PKR ini dikenal sebagai kapal perang tercanggih karena dilengkapi dengan adanya rudal dan torpedo. Dalam perakitannya kapal PKR ini ada 7 modul atau bagian kapal yang penting untuk disatukan.

Untuk PKR pertama ini, sebanyak 5 modul yang dibuat di PT PAL Surabaya,smentara 2 modul dibuat di Belanda,tepatnya di perusahaan pembuat kapal Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS).

PKR kedua nanti, akan ada 6 modul yang dibuat di PT PAL,dan hanya satu modul yang dibuat DSNS. PKR ketiga dan seterusnya semua modul akan diproduksi di PAL.

Disini PT PAL telah bekerja sama dengan DSNS produsen kapal asal Belanda dalam membangun dua Kapal berjenis PKR pesanan TNI AL.

Pembangunan kedua kapal perang tersebut merupakan bagian dari program Transfer of Technology (ToT) dengan DSNS yang memerlukan waktu pembuatan kurang lebih selama 49 bulan.

Kapal berjenis PKR ini memiliki panjang 105 meter dan lebar 14 meter. Dilengkapi sistem pendorong yang membuatnya mampu berlayar dengan kecepatan 28 knot bila menggunakan 2 unit diesel engine propulsion dan kecepatan 15 knot jika menggunakan 2 unit electric motor propulsion.

Kapal perusak ini memiliki empat kemampuan tempur. Kemampuan pertama adalah perang antar permukaan. Dengan tembakan torpedo dan rudal, PKR bisa menenggelamkan kapal perang musuh.

Fungsi lain adalah perang permukaan ke udara. Senjata dari PKR bisa memporak-porandakan jet tempur atau pesawat musuh.

“Kapal ini bisa difungsikan untuk perang bawah laut yakni menenggelamkan kapal selam,” kata Direktur Utama PAL, Firmansyah Arifin, kepada detikFinance, Senin (18/1/2016).

Kemampuan keempat adalah perang elektronika. Dengan peralatan elektronika, PKR karya PAL dan Damen ini bisa membajak atau melakukan jammer terhadap sistem persenjataan dan kendali dari kapal perang musuh.

“Perang elektronika itu lebih canggih. Misal peluru kendali dikendalikan secara elektronika. Kalau kapal kita di-jammer, kita nggak bisa kendalikan peluru kendali kita. Ini mirip seperti pesawat tempur, kalau sudah dikunci, ya sudah nggak bisa ngapa-ngapain,” tambahnya.(mas)

Leave a Reply