Dari hasil pengamatan, partisipan termuda dengan usia 45-64 tahun yang menderita diabetes memiliki risiko 2 kali lebih besar alami serangan stroke, dibanding orang yang tidak menderita diabetes.
Demikian pula, orang dewasa berusia 45 hingga 64 tahun dengan tekanan darah tinggi 80 persen lebih mungkin terkena stroke, dibanding mereka yang tidak memiliki riwayat hipertensi.
Karena itu, para peneliti menyarankan agar orang yang menderita diabetes dan tekanan darah tinggi untuk mengatasi masalah tersebut agar tidak memicu stroke.
“tekanan darah tinggi dan diabetes adalah dua faktor risiko stroke yang dapat dikelola dengan obat-obatan,” kata penulis studi, George Howard, DrPH, profesor di University of Alabama.
George menambahkan, pengobatan diabetes dan hipertensi demi cegah stroke dapat diupayakan melalui perawatan medis maupun perubahan gaya hidup.
Tekanan darah timggi dan diabetes tipe 2 pada orang usia paruh baya dapat diatasi melalui perawatan medis dan obat-obatan sesuai saran dokter.
Selain itu, U.S. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) juga menganjurkan gaya hidup sehat demi meminimalisir risiko stroke, yaitu:
- Pilih makanan sehat: hindari makanan tinggi sodium, lemak jenuh, lemak trans, dan kolesterol.
- Pertahankan berat badan yang sehat karena obesitas dapat meningkatkan risiko stroke.
- Olahraga cukup: orang dewasa umumnya membutuhkan 150 menit per minggu untuk olahraga atau aktivitas fisik seperti jalan cepat.
- Berhenti merokok
- Batasi alkohol: kebanyakan konsumsi minuman alkohol dapat memicu lonjakan tekanan darah.
Tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 adalah masalah kronis yang dapat meningkatkan risiko stroke pada orang paruh baya atau berusia di atas 40 tahun.