“Kesepian” di Timnas Spanyol, Iniesta Rindukan Xavi dan Xabi

Kabarin.co – Andres Iniesta bersama Xavi Hernandez dan Xabi Alonso adalah bagian dari generasi emas Spanyol. Wajar jika Iniesta saat ini merasa kehilangan kedua pemain itu.

Terlebih, dalam laga ujicoba terakhir jelang turun di Euro 2016, Rabu WIB, Iniesta nampak “kesepian” tanpa Xavi dan Xabi. Walau sebagai kapten tim, Iniesta gagal menolong Spanyol dari kekalahan 0-1.

Iniesta, Xavi, dan Alonso adalah salah satu tonggak awal ‘Tim Matador’ bentukan Luis Aragones yang menjadi juara Piala Eropa 2008 dan kemudian merajai sepakbola dalam enam tahun ke depan dengan memenangi Piala Dunia serta mempertahankan titel Piala Eropanya.

Bisa dibilang ketiganya bersama para pemain yang berumur di bawahnya seperti Cesc Fabregas, Sergio Busquets, Gerard Pique, Sergio Ramos, Pedro Rodriguez, dan Fernando Torres, adalah generasi sepakbola emas negara tersebut.

Namun setiap generasi sudah pasti ada ujungnya dan begitu pun dengan karier Xavi dan Alonso bersama La Furia Roja. Kedua pemain itu memutuskan pensiun begitu kegagalan Spanyol di Piala Dunia 2014 di mana mereka langsung tersingkir di fase grup.

Sementara Iniesta pun masih diandalkan oleh pelatih Vicente del Bosque di ajang Piala Eropa 2016 yang merupakan turnamen mayor kelima pemain Barcelona itu. Bersama Casillas dan Ramos, Iniesta adalah pemain yang punya caps di atas 100.

Wajar saja jika Iniesta merasa perjalanannya bersama Spanyol sudah sedemikian jauh dan dia pun merindukan kehadiran kehadiran Xavi serta Alonso.

“Tentu saja saya merindukan Xavi dan Xabi Alonso. Keduanya adalah pemain hebat untuk sepakbola Spanyol. Kami bersama-sama menjalani saat-saat indah, memenangi beberapa trofi bergengsi di seluruh dunia,” ujar Iniesta kepada Times of India seperti dikutip Soccerway.

“Dan jika saya mulai berbicara soal Xavi, saya tidak tahu harus memulai dari mana. Sebuah kehormatan bermain bersamanya selama karier saya di klub dan juga tim nasional. Kami sudah saling memahami posisi satu sama lain di lapangan tanpa harus saling melihat,” sambungnya.

“Xavi dan Xabi sama-sama punya masanya. Sayangnya, setiap pemain harus pensiun suatu saat. Anda tidak bisa mendapatkan pemain seperti mereka dalam waktu selama. Meski demikian, saya harus akui, bahwa kami punya stok pemain berkualitas yang melimpah. Itu bagus untuk sepakbola Spanyol secara keseluruhan,” tutupnya.

Iniesta dan rekan-rekannya di Spanyol akan memulai kiprah di Piala Eropa tahun ini dengan menghadapi Republik Ceko 13 Juni mendatang.

Dikalahkan Georgia
Diluar dugaan, Spanyol yang jadi favorit juara Euro 2016, menelan kekalahan atas Georgia 0-1 dalam uji coba di Stadion Coliseum Alfonso Perez, Getafe, Rabu dini hari WIB. Kekalahan ini membuat David de Gea dan kolega menyudahi catatan 11 laga tanpa terkalahkan.

Pada laga persahabatan terakhir jelang Piala Eropa ini, Spanyol takluk lewat gol Tornike Okriashvili yang memaksimalkan umpan Jaba Jigauri yang tidak mampu digapai David de Gea pada menit 40.

Penjaga gawang Georgia, Nukri Revishvili, mengalami cedera kepala hingga berdarah akibat bertabrakan dengan Sergio Busquet. Posisi Nukri kemudian digantikan Roin Kvaskhvadze pada menit 55.

Spanyol terakhir kali mengalami kekalahan pada Maret 2015 ditangan Belanda dengan skor 0-2 pada sebuah laga persahabatan. Spanyol saat ini berada di peringkat enam FIFA, adapun Georgia di peringkat 137 dan tidak lolos ke Piala Eropa 2016.

Apakah ini sebuah tanda buruk bagi tim Spanyol? Yang jelas, hasil ini menurut pengamat tak ada korelasinya dengan performa Spanyol nanti di Euro 2016.(dts/bol)