Ketertarikan kepada Ahok Tanda Parpol Tak Mampu Munculkan Kader Terbaik

kabarin.co – Jelang Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang, sejumlah partai politik terlihat seakan berusaha mendekati Basuki Tjahaja Purnama untuk diusung sebagai bakal calon gubernur.

Bahkan, beberapa politisi partai tertentu hingga partai politik itu sendiri menyatakan siap mendukung Basuki dan mengusungnya asal Basuki bersedia beralih dari jalur independen dan meninggalkan relawan Teman Ahok.

Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti menilai, tidak seharusnya partai politik bersikap seperti itu. Jika mereka malah memilih mengusung tokoh di luar kader mereka, maka sama saja dengan menunjukkan ketidakmampuan partai politik tersebut dalam membentuk dan memunculkan kader yang dianggap dapat maju sebagai calon kepala daerah.

“Parpol seharusnya tidak sembarangan ngusung orang begitu saja, apalagi di luar parpol. Kalau begitu, ngapain saja parpol itu selama lima tahun kerjaannya, enggak ada kader yang diusung?” kata Ikrar saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (14/6/2016).

Menurut Ikrar, parpol saat ini hanya mencari peluang agar pihaknya mendapatkan bagian kekuasaan dengan mengusung tokoh yang menurut mereka berpeluang besar untuk memenangkan Pilkada.

Padahal, idealnya, parpol justru berperan besar dalam membentuk dan mendidik kadernya hingga mampu diusung sebagai bakal calon gubernur yang berkualitas.

Basuki sendiri menyatakan tetap maju bersama relawan Teman Ahok yang hampir berhasil mengumpulkan satu juta KTP.

Adapun beberapa politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menawarkan Basuki agar mau diusung lewat parpol. Juga dengan Partai Golkar yang menyatakan siap mengusung Basuki jika meninggalkan Teman Ahok. (kom)