Bestari:”Si Merah Sudah Keseringan Gagal Paham”

KabarinAja12 Views
Kabarin.co – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyindir ‘biru’ yang lepas dari pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Elite NasDem Bestari Barus menilai ucapan Hasto Kristiyanto gagal paham dengan posisi NasDem selama ini di pemerintahan Jokowi.

“Jika yang dimaksudkan Hasto ‘biru’ itu adalah NasDem, maka patut disayangkan bahwa elite si merah sudah keseringan gagal paham,” kata Bestari Barus kepada wartawan, Senin (10/10/2022).

Bestari menegaskan posisi NasDem tetap mendukung pemerintah Jokowi hingga masa akhir jabatan pada 2024 nanti. Sedangkan, Anies Baswedan yang dicapreskan NasDem untuk periode selanjutnya.

“NasDem itu tetap dalam barisan sampai akhir masa jabatan Pak Jokowi. Mungkin dia lupa juga apa posisi NasDem terkait hal BBM baru baru ini, itu suatu contoh. Gagal paham bahwa capres yang didukung NasDem sekarang ini adalah untuk 2024-2029,” ujar Bestari.

Bestari menantang PDIP yang idetentik dengan warna merah segera mengumumkan capres 2024. PDIP dapat mencalonkan sendiri capres-cawapres mereka pada 2024 nanti.

“Mungkin lebih baik jika si merah segera saja menetapkan dan umumkan siapa yang akan dicalonkan jadi presiden ke depan. Itu lebih bermanfaat bagi masyarakat bangsa dan wong cilik khususnya,” imbuhnya.

Sindiran untuk Biru

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya menyinggung soal ‘biru’ yang lepas dari pemerintahan Presiden Jokowi. Pada Minggu (9/10), PDIP menggelar Talkshow HUT ke-77 TNI Adalah Kita dengan sejumlah narasumber.

Sebelum acara diskusi, Hasto memamerkan lukisan pertempuran 10 November yang ada di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat. Dia menyebut dulunya pejuang menyobek bagian biru dari bendera belanda.

Dia menyinggung peristiwa pejuang menyobek bagian biru dari bendera Belanda. Hasto lalu mengaitkan warna biru di bendera tersebut dengan ‘biru’ di mAsa kini.

“Itu di Hotel Yamato, di mana para pejuang kita kan ada bendera Belanda, birunya dilepas. Dan ternyata birunya juga terlepas kan dari pemerintahan Pak Jokowi sekarang karena punya calon presiden sendiri,” katanya.

Namun, saat dikonfirmasi lebih lanjut arah pembicaraan itu Hasto enggan menjawabnya. Dia menyebut pernyataanya itu mengarah kepada perspektif historis yang diharap menginspirasi zaman sekarang dan merancang masa depan.
“Itu arahnya perspektif historis menginspirasi masa kini dan akan merancang masa depan,” kata Hasto.(pp)