Lempar Jersey ke Penonton, Sinyal Perpisahan Gonzales dan Vizcarra dengan Arema?

Sepakbola7 Views

kabarin.co – Pemandangan menarik terlihat pascalaga antara Arema FC dan Semen Padang di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (4/11) malam WIB, yang dimenangi tuan rumah dengan skor 5-3, karena memberikan sinyal sejumlah pemain bakal hengkang.

Cristian Gonzales dan Esteban Vizcarra sama-sama mencopot bajunya untuk diberikan kepada suporter usai pertandingan. Kedua pemain ini juga berpelukan dengan rekan-rekannya satu persatu. Belakangan memang beredar kabar sejumlah bintang Arema pergi ke klub lain.

Lempar Jersey ke Penonton, Sinyal Perpisahan Gonzales dan Vizcarra dengan Arema?

“Saya tidak tahu apakah mungkin itu menjadi tanda perpisahan. Yang jelas pemain yang ingin pergi dari Arema memang sudah biasa, karena nanti akan ada yang datang. Bisa jadi mereka ada tawaran yang lebih tinggi, dan mencari suasana baru,” terang manajer umum Ruddy Widodo.

“Kami masih menyisakan satu kali pertandingan melawan Borneo FC. Meskipun pertandingan itu sudah tidak menentukan, kami akan tetap fight. Dari Borneo itu bisa jadi sudah terbaca siapa-siapa skuat Arema untuk musim depan.”

“Saya tidak bisa menjelaskan berapa persen yang bertahan dan keluar. Memang dalam kontrak itu ada dua hal, misal pelatih memberikan rekomendasi tetapi ternyata harga mahal, ya tidak deal. Jadi situasinya tergantung pembicaraan dengan pemain.”

Di sisi lain, penampilan apik Arif Suyono menuai pujian. Arif mampu menenangkan Aremania yang terlihat galau dengan pemberitaan eksodus besar-besaran penggawa Singo Edan. Sebelum pertandingan, Arif melalui akun pribadi sosial medianya menyebutkan logo di dada lebih penting dibandingkan nama punggung.

“Saya membuat statement itu mungkin karena banyak Aremania yang galau, meskipun banyak diantara kami yang terikat kontrak hingga Februari. Namun pemberitaan tentang perginya rekan kami ke klub lain membuat Aremania bertanya-tanya, sehingga saya menulis status supaya Aremania tenang,” beber Arif.

Terkait pertandingan, pelatih Joko Susilo menyambut senang kemenangan besar anak asuhnya. Namun kebobolan tiga gol terjadi karena kondisi fisik pemain sudah habis.

“Kondisi fisik pemain memang belum di level yang saya inginkan. Beberapa kali kami kebobolan di menit akhir. Kami sebelumnya sudah kebobolan di menit akhir melawan Persipura hingga Bali United,” ungkap Joko.

“Saya mengerti kondisi tim saya, makanya kami harus banyak mencetak gol, sehingga di menit akhir tidak sampai kalah, meskipun saya tadi juga sedikit emosi.”ujarnya.(*/goal)