Liam dan Laila: Cinta Diantara Adat, Keyakinan dan Prinsip

kabarin.co – Berawal dari tantangan, sutradara Arief Malinmudo akhirnya mewujudkan kisah ‘Liam dan Laila’ ke dalam layar lebar. Ceritanya diilhami dari kisah nyata yang ia dengar langsung dan saksikan dari berbagai pasangan di Minangkabau yang mengalami pernikahan dengan pasangan dari luar negeri.

Tidak mudah menyampurbaurkan kisah percintaan yang diselimuti adat istiadat, keyakinan, gaya hidup hingga negara. Arief mengatakan kisah yang dialami Laila, diperankan Nirina Zubir, kerap terjadi di daerah lain di Tanah Air mulai dari Sumatera, Jawa, Sulawesi, Kalimantan hingga Papua.

Liam dan Laila: Cinta Diantara Adat, Keyakinan dan Prinsip

“Film ini memperlihatkan bagaimana seorang perempuan Minang yang terikat aturan adat dan budaya kemudian berjodoh dengan pria Prancis yang diketahui sebagai negara bebas dan sekuler,” kata Arief saat menggelar konferensi pers di Jakarta 12 September lalu.

‘Liam dan Laila’ mengambil lokasi syuting di Bukittinggi, Jakarta dan Paris. Film yang menggunakan empat bahasa ini menegaskan tentang kebebasan dalam memilih pasangan hidup. Perempuan Minang yang sesungguhnya, kata Arief, harus memegang teguh adat dan berpikiran terbuka, tapi juga tegas dalam prinsip.

Nirina Zubir yang memiliki darah Minangkabau mendapat tantangan luar biasa memerankan Laila. Menurut dia peran sebagai seorang gadis Minang yang sangat menjunjung tinggi tatanan adat cukup sulit. Film ini juga membuat ia memahami rasanya menjadi seorang wanita Minang yang memiliki budaya matrilineal.

Di dalam perannya Nirina digambarkam sebagai gadis mandiri dan berpendidikan tinggi. Ia dituntut mampu berbahasa Minang, bahasa asli Minangkabau. Aktris 38 tahun juga mengenakan hijab dan menjalani kehidupan sehari-hari sebagai seorang pedagang toko online.

“Film ini ibarat penyambung lidah. Kisahnya banyak terjadi di berbagai daerah tapi bagi saya ‘Liam dan Laila’ menjawab pertanyaan tentang tanah leluhur saya,” ujar Nirina saat ditemui redaksi Kabarin beberapa waktu lalu.

Jonatan Cerrada berperan sebagai Liam, pemuda asal Prancis jatuh hati pada Laila. Ia menyadari film ini sangat kompleks karena menampilkan begitu banyak perbedaan prinsip. Sebagai seorang pria bule, Cerrada menghadapi tantangan yang tak mudah dalam memerankan karakter Liam.

“Karakter saya sebagai Liam rumit. Dia pintar dan tertarik banyak hal mulai dari agama, sains hingga musik,” ujar Liam yang kini menetap di Bali.

Produser Dendi Reynando mengatakan Liam dan Laila berlatar belakang daerah yang bisa diterima pasar film nasional. Film ini, kata dia, menampilkan banyak kearifan lokal serta nilai-nilai yang diangkat lazim terjadi di Tanah Air. Terpenting menurut Dendi adalah film ini memberikan pengaruh positif.

“Peristiwa di dalam film ini bisa terjadi di daerah manapun di Indonesia,” ujar Dendi. (arn)

Baca Juga:

Liam dan Laila Membuat Nirina Membanggakan Diri Kepada Orang Tua

Setelah di Belanda, Si Doel The Movie Gelar Gala Premiere 2 Hari 2 Malam di Jakarta