kabarin.co – Peristiwa langka ini terjadi di tanah Sumatra, tepatnya di Nagari Tanjuang, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Batu tersebut ditempatkan di sebuah rumah gadang yang memang telah mengalami renovasi berulang kali.
Batu ini namanya batu angkek-angkek yang berarti batu yang diangkat. Batu tersebut berada di sebuah rumah gadang milik seorang keturunan Datuak Bandaro Kayo yang kesembilan. Batu ini ditemukan pertama kali oleh Datuak Bandaro Kayo yang merupakan kepala suku Pilian saat itu. Ia bermimpi didatangi oleh seorang ulama besar Syekh Ahmad. Ulama tersebut bertitip pesan kepadanya agar Datuak mendirikan sebuah kampung yang sekarang bernama kampung Palagan. Suatu hari ketika Datuak akan memasang tiang pertama rumahnya terjadilah gempa, kemudian terjadi hujan selama empat belas hari empat belas malam. Dan saat warga kampung sedang berkumpul mengadakan musyawarah, tiba-tiba terdengar suara aneh yang berasal dari tempat Datuak memasang tiang pertama itu. Suara itu memberitahu bahwa di dalam lubang tersebut terdapat sebuah batu dan memerintahkan agar batu itu dijaga.
