Kemudahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala

Baca Juga :

Ibnu Ubbad ash-Shairafi al-Baghdad mengisahkan, “Suatu ketika saya sedang tidur. Tiba-tiba ada seseorang berkata kepadaku di dalam mimpi, ‘Wahai Ubbad! Tolonglah orang yang teraniaya!’ Saya bertanya, ‘Di mana orangnya?’ Dikatakan kepadaku, “Tunggangilah kendaraanmu. Orang tersebut di tempat kendaraanmu berhenti.’ Lalu saya terbangun dari tidurku. Kemudian saya menunggangi kendaraanku. Saya melintasi sela-sela jalan sempit kota Baghdad sehinga saya sampai di suatu masjid, tiba-tiba kendaraan saya berhenti. Saya pun turun dari kendaraan dan masuk ke dalam masjid. Ternyata di dalamnya ada seorang laki-laki menghadap ke arah kiblat. Lantas saya mengucapkan salam keapdanya dan berkata, ‘Apa yang bisa saya bantu untukmu?’ Dia menjawab, ‘Saya mempunyai keluarga. Dan malam ini tidak ada sesuatu pun buat mereka. Makanya, saya duduk di sini memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar diberi kelapangan.’ Ubbad melanjutkan kisahnya. ‘Lalu saya memberinya seratus dinar dan saya berkata kepadanya, ‘Saya Ubbad ash-Shairafi. Jika kamu butuh sesuatu, datanglah padaku.’ Lelaki tersebut berujar, ‘Subhanallah, saya meninggalkan Dzat yang membangunkanmu dari tempat tidurmu dan mendatangkan kepadaku di malam yang gelap, justru aku menghadap kepada selain-Nya.’ Selanjutnya saya berpamitan kepadanya dan saya pulang.”(kdc)

Baca Juga :  Pelajaran dari Menyertai Orang-orang Shalih