Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Bersama Malaikat Jibril dan Mikail

‘Kami melanjutkan perjalanan hingga kami menjumpai sungai darah yang di dalamnya terdapat seseorang yang berenang di tepi sungai tersebut ada seseorang yang di hadapannya terdapat bebatuan. Dia menghadap ke arah orang yang ada di dalam sungai. Apabila orang yang ada di dalam sungai hendak keluar dari sungai, maka dia melempari orang tersebut dengan batu tepat pada mulutnya. Lalu dia kembali ke tempat semula. Ketika dia hendak keluar lagi, maka dia dilempari batu tepat pada mulutnya sehingga dia kembali ke tempat semula. Aku bertanya, ‘Apa ini?’ Keduanya berkata, ‘Mari kita pergi!’

Baca Juga :  Mengapa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Memiliki 9 Istri?

‘Kami pun pergi hingga kami sampai ke suatu taman hijau yang di dalamnya terdapat pohon besar. Di bagian dasar pohon terdapat seorang kakek dan anak-anak. Sedang di dekat pohon tersebut terdapat laki-laki yang menyalakan api di depannya. Lantas keduanya membawaku naik ke atas pohon. Kemudian keduanya membawaku masuk ke dalam rumah. Saya belum pernah melihat rumah yang lebih bagus dari rumah tersebut. Di dalamnya terdapat kakek-kakek dan para pemuda. Kemudian keduanya membawaku naik lagi dan memasukkanku ke dalam rumah yang lebih bagus dan lebih utama.’