Hassan yang sebelumnya menjabat sebagai pers konselor Irak di London menyatakan, ia dan rekan-rekannya diperlakukan dengan cara yang sangat tidak adil. Menurutnya, deportasi adalah bagian dari perang psikologis terhadap Irak.
Saat itu mereka diberi batas waktu 24 jam untuk meninggalkan London. Mereka berangkat dari Bandara Heathrow beberapa jam sebelum batas pengusiran dan disambut oleh anggota keluarga mereka di Baghdad.
Duta Besar Irak untuk Inggris, Azmi Shafiq Al-Salihi, turut mengawasi kepulangan pejabat-pejabatnya. Dia tetap memimpin Kedutaan Besar Irak di London dengan 30 staf yang tersisa.
Selanjutnya, sebanyak 67 warga Irak yang sebagian besar mahasiswa, diberikan waktu enam hari untuk meninggalkan Inggris. Mereka juga dipandang sebagai ancaman terhadap keamanan nasional.
Pemerintah Irak mengutuk pengusiran warga mereka dan berjanji akan membalas perlakuan London. Tercatat saat itu ada 6.000 warga Irak yang tinggal di Inggris.
Sarkofagus Firaun Tutankhamen Ditemukan
Seorang arkeolog Inggris, Howard Carter, berhasil menemukan sarkofagus milik Firaun Tutankhamen atau King Tut pada 3 Januari 1924. Penemuan itu terjadi dua tahun setelah Carter menemukan makam mumi King Tut di dekat Luxor, Mesir.