Mantan Pemred Sinar Harapan Meninggal Dunia Karena Sakit

kabarin.co, Jakarta – Mantan Pemimpin Redaksi, Sinar Harapan, Subagyo Priyosudjono atau yang lebih dikenal dengan nama Subagjo Pr. Selasa (6/12) pukul 11.15 WIB, meninggal dunia karena sakit, Subagjo menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan. Harian umum, Sinar Harapan diberedel pemerintah Orde Baru pada 9 Oktober 1986, kemudian terbit kembali dengan nama Suara Pembaruan pada 4 Februari 1987 hingga kini.

Subagjo lahir di Mojowarno, Jombang, Jawa Timur, 30 April 1930. Dia darang ke Jakarta untuk menempuh pendidikan Sekolah Tinggi Teologia (STT). Pendidikan itu ditempuh karena ingin melanjutkan karir ayahanda yang menjadi seorang pendeta. Namun, Subagyo yang kala itu juga aktif dalam organisasi kepemudaan Kristen Indonesia hanya bertahan dua tahun di perguruan tinggi tersebut.

Ia bekerja menjadi karyawan di Radio Republik Indonesia (RRI) dan meneruskan kegiatannya di organisasi kepemudaan Kristen tersebut.

Pada awal berdiri dan terbit, Sinar Harapan, Subagyo, tergolong sebagai karyawan pemula. Ia bekerja di surat kabar pada 27 April 1961, dengan nomor induk pegawai (NIP) 006. Pada 24 Juli 1961, subagyo Pr dipercaya menjadi anggota dewan redaksi dan sejak 30 Mei 1964 ia diangkat sebagao wakil II pemimpin redaksi. Inilah saat Subagjo mengawali langkah menuju tumpuk pimpinan sebagai pemimpin redaksi.

Pada 8 Oktober 1969, Subagjo resmi menjadi penanggung jawab/pemimpin redaksi harian Sinar Harapan hingga8 Oktober 1986 saat diberhentikan penerbitan Sinar Harapan oleh pemerintah yang berkuasa saat itu.

Subagjo mengakhiri masa lajangnya dengan menyunting Ami Purnowati, seorang guru tk, pada 7 Juli 1965 dan dikaruniai empat putri serta enam cucu.

Kiprahnya di dunia terhenti sejak ditutupnya dwi Mingguan Mutiara pada 1998.

Kiprahnya di dunia pers terhenti sejak ditutupnya dwi mingguan Mutiara pada 1998. Namun, Subagyo tetap menjadi pemerhati dunia pers hingga akhir hayatnya. (nap/bst)

Baca Juga :

Tokoh Lintas Agama Mendoakan Indonesia Utuh

Tokoh NU KHR As’ad Syamsul Arifin Diberi Anugerah Gelar Pahlawan Nasional

Soal Penangkapan 8 Tokoh Masyarakat, Polisi akan Jelaskan Lebih Detil