Menguras Air Mata, Ayah Gendong Dua Bayi Kembarnya yang Tewas oleh Gas Kimia di Suriah

kabarin.co – Serangan bom yang berisi gas kimia di Idlib, Suriah menjadi mimpi buruk bagi seorang ayah. Dengan tampilan putus asa di wajahnya, sangat berduka membuai tubuh bayi kembar berusia sembilan bulan yang harus menjadi korban tewas akibat serangan mematikan tersebut.

Dilansir Mirror, kedua bayi tersebut terbungkus dalam selimut putih, yakni Ahmad dan Aya, yang menjadi di antara 100 orang tewas dalam serangan gas yang menghancurkan.

Abdul Hamid Youssef, sang ayah ingin dunia melihat foto-foto dimana ia kehilangan 20 anggota keluarganya dalam serangan gas beracun pada Selasa lalu. Foto tersebut sudah menguras air mata dunia.

Abdel telah menemukan jasad dua saudaranya, dua keponakan, tetangga dan teman-temannya. ”Saya tidak bisa menyelamatkan siapa pun, mereka semua mati sekarang,” katanya.

Puluhan orang, termasuk sedikitnya 20 anak-anak tewas setelah pemerintah Suriah diduga melepaskan gas kimia sarin pada warga yang tidak bersalah.

Pesawat-pesawat tempur melancarkan serangan gas beracun di sebuah kota yang dikuasai pemberontak di Suriah. Akibatnya, sedikitnya 35 orang tewas, termasuk beberapa anak-anak.

Menurut kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights seperti dilansir kantor berita AFP, para korban jiwa di kota Khan Sheikhun, provinsi Idlib tersebut, meninggal akibat dampak gas beracun. Belum jelas apakah pesawat-pesawat tempur yang terlibat dalam serangan itu adalah milik pemerintah Suriah atau Rusia.

Kelompok yang berbasis di London, Inggris tersebut tak bisa memastikan jenis gas beracun yang digunakan dalam serangan yang terjadi hari Selasa ini. Para korban kebanyakan adalah warga sipil, termasuk setidaknya 9 anak-anak.

Observatory menyatakan, sumber-sumber medis di kota tersebut melaporkan gejala-gejala yang dialami korban termasuk pingsan, muntah dan mulut berbusa. Diimbuhkan bahwa puluhan orang lainnya mnegalami masalah pernapasan dan gejala lainnya.

Sebagian besar wilayah Provinsi Idlib dikuasai oleh aliansi pemberontak yang termasuk Fateh al-Sham Front, bekas afiliasi Al-Qaeda. Wilayah itu kerap menjadi target serangan udara rezim Suriah serta pesawat-pesawat tempur Rusia yang merupakan sekutu utama Suriah. Idlib juga telah beberapa kali dibombardir oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat untuk memerangi kelompok ISIS.

Serangan gas ini terjadi hanya beberapa hari setelah pada pasukan yang setia pada Presiden Suriah Bashar al-Assad dituduh menggunakan senjata kimia dalam serangan di provinsi Hama. Pihak oposisi menuduh pasukan pemerintah menggunakan “bahan beracun” dalam pertempuran menghadapi para pemberontak.(*)