Menlu Klaim tak Ada WNI jadi Korban Bom Bunuh Diri di Istanbul

Kabarin.co – Serangan bom bunuh diri yang terjadi di Bandara Ataturk, Istanbul, Turki menewaskan puluhan orang. Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi mengklaim,  sejauh ini tidak ada Warga Negara Indonesia  (WNI) yang menjadi korban dalam serangan Selasa (28/6) malam waktu setempat tersebut.

Retno mengatakan, pemerintah Indonesia mengecam keras serangan bunuh diri yang terjadi di Turki tersebut. “Pemerintah Indonesia mengecam serangan teror yang terjadi di Bandara Ataturk, Istanbul yang sampai saat ini sudah memakan korban jiwa meninggal 36 orang dan luka-luka 147. Jumlah ini terdapat kemungkinan akan meningkat lagi,” kata Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (29/6), dikutip detik.com.

Retno mengatakan, sejak terjadinya peristiwa nahas itu, pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia langsung melakukan komunikasi dengan KBRI di Ankara dan juga KJRI di Istanbul.

tambul

“Berdasarkan informasi yang kita peroleh dari kedua perwakilan kita tersebut, diperoleh informasi bahwa sampai saat ini tidak terdapat WNI yang menjadi korban. Tadi pagi saya juga melakukan komunikasi dengan ketua PPI kita dan dari informasi yang diperoleh juga sama, bahwa sejauh ini tidak diperoleh informasi adanya korban WNI,” kata Retno.

Retno juga mengatakan, tak lama setelah kejadian, wakil KJRI Istanbul telah berada di Bandara Ataturk dan mendatangi beberapa rumah sakit, serta berkoordinasi dengan otoritas Turki. “Dapat saya sampaikan bahwa saat ini terdapat 728 WNI dan 310 di antaranya adalah mahasiswa,” kata Retno.

Retno mengimbau, kepada seluruh WNI yang ada di Turki untuk menjaga keamanan pribadi serta meningkatkan kewaspadaan. “Dan menghindari tempat-tempat keramaian yang dapat menjadi target teror serta mengikuti informasi dan aturan yang disampaikan oleh otoritas keamanan setempat,” kata Retno.

Pihak Kementerian Luar Negeri juga membuka saluran komunikasi lewat hotline yang ada di KJRI Istanbul dengan nomor +905319831534. “Jadi sampai sekarang teman-teman di KJRI Istanbul masih bekerja untuk mendapatkan informasi lebih lanjut,” kata Retno.

tambul-3

Sementara, Partai Pekerja Kurdi (PKK) membantah bahwa mereka adalah pihak yang bertanggung jawas atas serangan bom di bandara Ataturk, Istanbul.

PKK adalah kelompok yang dianggap teroris oleh pemerintahan Turki di bawah pimpinan Presiden Tayyip Erdogan.

Sejumlah pihak memang sempat menduga PKK sebagai dalang dalam serangan yang menewaskan lebih dari 30 orang itu. Ini dikarenakan, PKK kerap melakukan serangan sejenis sebelumnya.

Dalam sebuah pernyataan, Rabu (29/6), PKK menyatakan mereka bukanlah pihak yang bertanggung jawab atas serangan itu. Kelompok itu justru menduga ISIS sebagai dalang dari serangan terbaru yang mengantam Turki tersebut.

Sebelumnya diberikan, semalam ledakan besar terdengar dari bandara Istanbul Ataturk, bandara terbesar di Turki. Lebih dari 30 orang tewas dan 60 lainnya terluka akibat ledakan ini.

Penyebab ledakan adalah tiga ledakan bom bunuh diri. Menurut seorang pejabat Turki, pelaku meledakkan dirinya di luar pos pemeriksaan bandara di terminal internasional bandara Istanbul Ataturk.(*/dtc/snd)

Baca Juga
Hanya Beberapa Jam Setelah Teror Bom, Bandara Istanbul Kembali Beroperasi