Metro  

DKI Targetkan Pejalan Kaki Nyaman

kabarin.co — Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melanjutkan penataan Kota Tua, Jakarta. Kali ini, pemerintah akan membangun taman, trotoar, dan lokasi parkir, serta mengeruk Kali Besar Barat.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama saat membuka acara pengecatan ulang Museum Sejarah Jakarta (Museum Fatahillah) dan Jembatan Kota Intan, Rabu (25/5), mengatakan, penataan oleh konsorsium PT Pembangunan Kota Tua atau PT Jakarta Old Town Revitalization Corporation (JOTRC) mandek. Konsorsium sembilan perusahaan itu lebih banyak mengurus revitalisasi gedung tua.

Kini, penataan di luar gedung, seperti taman, trotoar, dan kali, akan memakai dana pelampauan koefisien lantai bangunan (KLB). Perusahaan yang dilirik Pemprov DKI Jakarta adalah PT Sampoerna Land yang memiliki utang denda pelampauan KLB hingga Rp 700 miliar.

“Nanti kami rapikan semua. Jadi, pengunjung bisa berjalan kaki, mulai dari Kota Tua, Museum Bahari, hingga Pasar Ikan,” ujar Basuki.

Dia berharap kawasan bersejarah terintegrasi hingga Pasar Ikan, Jakarta Utara, dan lebih ramah bagi para pejalan kaki. Pemprov juga sedang mengincar lahan kosong di Jalan Tongkol untuk lokasi parkir. Saat ini ada lahan 2 hektar di Jalan Cengkeh, tetapi masih digugat pihak penyewa lahan itu.