Robiatul yang ditemui di rumahnya di Kampung Cakung, RT 01 RW 03 Jatiasih, Kota Bekasi itu menuturkan, dalam komentar di group WhatsApp itu berlanjut dengan pernyataan yang seolah meminta dirinya untuk berhenti bekerja.
“Kalau begitu, kami juga hanya mau kerja sama dengan staf yang satu visi misi dan gerak. Silahkan, kalau ibu tidak nyaman dengan kebijaksanaan kami, masih banyak lembaga lain yang mungkin lebih satu visi misi dengan ibu. Semoga ini dipahami dan kami sekolah bisa cari staf juga yang sesuai dengan kebijan dan mau kerjasama,” tulis dalam percapakan itu.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pria pria yang dianggap ustaz. Tapi, Jumat 29 Juni 2018, Robiatul mengaku sudah didatangi perwakilan dari Yayasan Daarunnajaat. Mereka diantaranya, Fahrudin, Jono, dan Tami. Kedatangannya mereka menawarkan islah, sekaligus permohonan maaf.
“Saya sudah memaafkan atas masalah yang terjadi. Tetapi, kalau untuk diminta mengajar kembali saya tidak mau,” katanya di rumahnya, Jumat 29 Juni 2018.