Pasaman, Kabarin.co — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Pasaman, menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mengawal penyelenggaraan Pemilu 2029 agar berlangsung jujur, adil, dan bermartabat.
Pesan itu disampaikan Rini dalam kegiatan Pendidikan Pengawasan Partisipatif yang digelar oleh Bawaslu RI melalui Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, dengan mengusung tema “Berfungsi dan Bergerak untuk Pemilu 2029 yang Bermartabat.”
Dalam sambutannya, Rini mengajak seluruh peserta untuk mensyukuri kesempatan dapat berkumpul dalam forum diskusi luring yang menjadi bagian dari upaya memperkuat pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengawasan bersama terhadap setiap tahapan pemilu.
“Pemilu bukan hanya milik penyelenggara atau peserta pemilu, tetapi milik kita semua sebagai warga negara. Keberhasilan pemilu sangat ditentukan oleh sejauh mana masyarakat memahami hak dan perannya dalam mengawasi proses demokrasi,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pengawasan partisipatif merupakan pilar utama dalam menjaga integritas pemilu. Melalui kegiatan ini, Bawaslu berharap masyarakat semakin sadar akan peran strategisnya sejak tahap awal, mulai dari pendataan pemilih, masa kampanye, hari pemungutan suara, hingga rekapitulasi hasil.
“Pengawasan partisipatif bukan sekadar melapor ketika ada pelanggaran, tetapi juga bagaimana kita bisa mendidik, mengingatkan, serta menumbuhkan budaya politik yang sehat di lingkungan kita,” tambahnya.
Lebih jauh, Rini menegaskan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi ruang kolaborasi dan pertukaran ide untuk menyusun langkah konkret dalam memperluas keterlibatan publik. Menurutnya, pengawasan yang kuat hanya akan terwujud bila seluruh elemen masyarakat bersinergi dan berani berpartisipasi aktif.
“Melalui kegiatan ini, semoga semakin banyak masyarakat yang berani bersuara, mengawasi, dan menjaga demokrasi. Mari kita kawal bersama proses pemilu agar tetap bersih, berintegritas, dan mencerminkan cita-cita bangsa,” tutupnya.
Kegiatan yang diikuti oleh tokoh masyarakat, mahasiswa, organisasi kepemudaan, serta unsur perempuan tersebut berlangsung penuh antusiasme. Para peserta terlihat aktif berdiskusi dan menyampaikan berbagai gagasan strategis terkait penguatan pengawasan berbasis komunitas di daerah masing-masing. (Joni)







