Mereka menjual barang-barang yang tersisa untuk biaya berobat. Namun, takdir berkata lain. Anak kedua Harris meninggal dunia. Karena tak memiliki uang untuk menyewa ambulans, Harris menggendong jenazah anaknya pulang ke rumah.
“Siapa pun yang sakit, tolong diobati segera tanpa memandang latar belakang pasien. Ini perlu saya tegaskan,” kata Harris dengan suara serak sehabis menangis setelah berhasil mengontrol emosinya.
Harris meminta agar semua petugas kesehatan bekerja dengan ikhlas dan tulus melayani warga yang sakit. Selain itu, dia menegaskan komitmen daerah yang mengedepankan pelayanan kesehatan gratis.
“Jangan pernah melihat pasien dari suku, agama, rasnya, dan golongannya. Mau dia kaya, miskin, pendatang, atau tempatan. Yang pasti layani dulu, nanti yang lain bisa diurus kemudian,” tegas Harris lagi. Dia juga mengatakan, anggaran untuk kesehatan dari APBD sudah besar sehingga tak ada alasan warga yang sakit tak diobati. “Anggaran kesehatan saat ini sudah besar dialokasikan dari APBD, jadi tak ada alasan bagi warga yang sakit untuk tidak diobati,” tegasnya.