Sebelumnya, untuk sekadar mengirim pesan singkat (SMS) pun sangat susah. “Pastinya kita sangat senang dengan adanya sinyal. Sehingga hand-phone ini bisa digunakan kalau saat di kampung. Biasanya untuk mengirim SMS atau menelepon saja tidak bisa, apalagi jaringan internet,” tambah pemuda itu.
Masyarakat Sisawah baru bisa menggunakan handphone apabila telah keluar dari daerah tempat tinggal mereka. “Umumnya orang di sini punya handphone semua, tapi baru bisa digunakan apabila telah keluar. Karena kalau sudah sampai di rumah handphone tidak berguna lagi, lebih sering disimpan di dalam lemari karena sinyal tidak ada,” ungkap Diko (25) warga setempat.
Sekretaris Nagari Purnama Harrmaini menjelaskan, adanya akses jaringan seluler di Sisawah merupakan harapan yang dinantikan selama ini. “Selama ini belum ada (jaringan) dan itu menjadi kendala dalam mengakses komunikasi, terutama di bidang teknologi dan informasi,” sebutnya.
Pemerintah nagari sudah mengupayakan akses jaringan yang lain namun, masih kurang memadai. “Kita ada Bumnag yang menyediakan wifi, dengan cara membeli voucher untuk mendapatkan akses jaringan. Tapi itu sangat terbatas pada kecepatan jaringannya, dan hanya dipusatkan pada satu titik saja,” tuturnya.