Sementara itu, salah satu saksi mata Armen (55 tahun) mengaku sangat terganggu dengan keberadaan pria pemalai di Pantai Padang. Sebab, tidak hanya mengalami hal yang sama, ia juga sering melihat pengunjung dipalak oleh preman di kawasan pantai itu.
“Ini sangat merusak citra objek wisata pantai. Orang-orang seperti ini harus diberi efek jera. Jangan hanya ditangkap, dibina, gak akan mempan. Bahkan setelah ke luar dari penjara mereka makin sombong,” jelasnya.
Dia berharap peristiwa ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Padang dan instansi terkait, agar tak terulang lagi. Terutama pihak yang bertanggungjawab terhadap parkir di objek wisata Tapi Lauik atau Taplau ini.
“Kita ingin bersantai dengan keluarga di pantai tanpa gangguan pemalak,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh pengunjung, Rina yang berada di lokasi kejadian saat itu. Ia mengaku oknum pemalak langsung memperlihatkan arogannya pada pengunjung ketika minta bayaran parkir.
“Saya melihat yang mengaku petugas parkir mendorong Abang itu duluan, dan berkata kasar,” katanya.