Padang, – Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Unit Korpri Kantor Gubernur Sumatera Barat mencatat pencapaian luar biasa pada tahun buku 2024.
Dengan pencapaian tersebut, opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) berhasil diraih dari Auditor Akuntansi Publik Griselda, Wisnu & Arum.
Laporan keuangan koperasi ini telah dinyatakan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), yang menunjukkan transparansi pengelolaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua KPRI Unit Korpri, H. Ell Yawardi, dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang diselenggarakan di Gedung Rohana Kudus, Selasa (18/2/2025).
Ia menyebut bahwa koperasi terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dari sisi keanggotaan, modal, serta aset.
“Kami sangat bersyukur atas capaian ini. Opini WTP adalah bukti nyata bahwa pengelolaan keuangan koperasi sudah transparan dan akuntabel. Kami berkomitmen memberikan manfaat maksimal bagi seluruh anggota,” ujar H. Ell Yawardi.
Dari laporan keuangan, koperasi mencatat aktiva lancar sebesar Rp60,68 miliar dan passiva lancar Rp28,41 miliar, menunjukkan likuiditas yang kuat.
Rasio solvabilitas juga solid, menandakan kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban finansialnya.
Dari sisi profitabilitas, Sisa Hasil Usaha (SHU) tercatat sebesar Rp575,98 juta, dengan modal sendiri Rp30,71 miliar dan tingkat rentabilitas 1,88%.
Selain itu, rasio permodalan (CAR) mencapai 33,48%, menandakan koperasi memiliki daya tahan dalam menghadapi risiko usaha.
Manajemen pinjaman juga terjaga dengan baik, terlihat dari rasio kredit macet (NPL) yang hanya sebesar 1,13%.
“Kami selalu menjaga agar rasio kredit macet tetap rendah dan memastikan anggota mendapatkan manfaat optimal dari layanan kami,” tambah H. Ell Yawardi.
Menghadapi tahun 2025, KPRI Unit Korpri telah menyiapkan strategi ekspansi dan inovasi layanan.
Salah satu kebijakan utama adalah peningkatan plafon pinjaman hingga Rp250 juta dengan tenor maksimal 15 tahun.
Selain itu, ada layanan pinjaman khusus pensiunan sebesar Rp30 juta dengan tenor 2 tahun, serta pinjaman darurat dan cepat masing-masing sebesar Rp4 juta (tenor 3 bulan) dan Rp5 juta (tenor 36 bulan).
Koperasi juga mulai merambah sektor pariwisata, melayani penjualan tiket pesawat domestik dan internasional, serta menyediakan paket perjalanan religi seperti Umroh dan Haji.
Destinasi wisata populer, seperti Dubai, Turki, Malaysia, Singapura, dan Thailand, juga menjadi fokus pengembangan usaha baru koperasi.
Selain itu, inovasi layanan juga terus dilakukan. Pembayaran tagihan listrik, PDAM, telepon, BPJS, hingga TV kabel kini tersedia melalui koperasi.
Pengelolaan Gedung Rohana Kudus juga menjadi salah satu sumber pendapatan tambahan yang dioptimalkan.
Transformasi menuju koperasi berbasis syariah menjadi salah satu visi strategis koperasi di tahun depan.
“Kami ingin koperasi berbasis syariah sepenuhnya, sesuai dengan prinsip ekonomi Islam, sehingga lebih terpercaya dan relevan bagi anggota,” tegas H. Ell Yawardi.
Pengawas KPRI Korpri Unit Kantor Gubernur Sumbar, Novrial, turut mengapresiasi kinerja positif koperasi dalam beberapa tahun terakhir.
“Kami sangat bangga dengan kemajuan yang telah dicapai koperasi. Ke depan, kami berharap semua pihak terus mendukung agar koperasi semakin berkembang,” ujarnya.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Endrizal, menambahkan bahwa koperasi akan melakukan transformasi digital di tahun 2025.
“Semua layanan koperasi akan berbasis digital. Anggota bisa mengakses layanan langsung melalui ponsel, sehingga koperasi dapat disebut sebagai koperasi modern,” jelasnya.
Dengan pencapaian positif sepanjang 2024 dan strategi yang inovatif di tahun 2025, KPRI Unit Korpri optimistis mampu memberikan manfaat maksimal bagi anggotanya serta menghadirkan koperasi yang lebih profesional, modern, dan inklusif. (***)