Ia mengaku kejadian serupa pernah dialaminya, bahkan lebih dari sekali. Modus oknum pemalak beragam. Ada yang memaksa pengunjung membeli minuman yang ditawarkan dengan cara memaksa, dan harga yang tidak wajar.
Kemudian, ada yang mengaku sebagai petugas parkir. Padahal saat parkir juga sudah diminta sewa parkir oleh petugas resminya. Namun saat sedang duduk santai, datang lagi yang mengaku petugas karena tidak ingin ribut ia langsung membayarnya.
“Saya sudah lebih dari tiga kali mengalaminya. Kadang kita bawa keluarga dari luar kota, mau dilawan gak enak juga terpaksa dibayar saja,” tuturnya.
Bukan hanya itu, dia juga pernah mengalami kejadian yang sama. Tiba-tiba didatangi pemalak dan dia menolak untuk membayarnya. Akhirnya oknum tersebut datang dengan membawa sejumlah preman.
Atas banyaknya kejadian serupa yang dialami, dia berharap ada petugas jaga yang aktif mengontrol. Tujuannya agar para pengunjung aman dan nyaman, serta tidak was-was dengan pemalak ketika liburan ke Pantai Padang.
“Kalau seperti ini terus dari tahun ke tahun kapan pariwisata di Padang akan maju. Harga makanan juga gak bersahabat, pelayanan gak bagus-bagus amat, ditambah lagi tukang palak,” tukasnya kecewa.