Metro  

Lulus Seleksi Asistensi Mengajar, Ratusan Mahasiswa Bahasa Indonesia UNP Ikut Pembekalan

Kegiatan Pembakalan Mahasiswa Asistensi Mengajar FBS UNP. (KABARIN/Istimewa)

Kabarin.co, Padang – Civitas akademika Universitas Negeri Padang (UNP) terus berupaya meningkatkan kompetensi mahasiswa. Salah satunya melalui program Asistensi Mengajar yang dicanangkan pemerintah.

Dalam rangka menyukseskan program itu, Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Bahasa dan Seni (FSB) UNP menggelar pembekalan bagi ratusan mahasiswa Program Studi (Prodi) Kependidikan mengikuti program Asistensi Mengajar.

banner 728x90

“Ada 120 mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang ikut pembekalan,” kata Sekretaris Departemen Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Ismail Nasution, M.A pada Senin (1/8/2022) kepada Kabarin.co di Padang.

Dikatakan Nasution, Asistensi Mengajar merupakan salah satu program hibah yang diunggulkan dalam Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) pada Tahun 2022. Maka tidak semua mahasiswa bisa mengikuti pembekalan program Asistensi Mengajar ini.

“Tidak semua bisa diterima, kendati Prodi Kependidikan. Jadi ratusan mahasiswa yang mengikuti pembekalan ini hanya yang telah dinyatakan lolos seleksi,” ujarnya.

Dia juga menyebut, Asistensi Mengajar ini juga bagian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) yang digaungkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, untuk mengakomodasi pemenuhan hak belajar bagi setiap mahasiswa selama kuliah.

Dengan demikian, menurutnya pembekalan mahasiswa program Asistensi Mengajar sangat penting bagi mahasiswa yang terpilih. Terutama untuk mampu meningkatkan pengetahuan dan kompetensi di lapangan atau satuan pendidikan penempatan.

“Kita berharap, mahasiswa benar-benar mengikuti pembekalan dengan baik hingga selesai, agar bisa memahami program Asistensi Mengajar secara utuh,” tambah dosen bidang kesusastraan Indonesia itu.

Sementara itu, Dr. Muhammad Adri, M.T selaku narasumber menyebut, mahasiswa yang mengikuti program Asistensi Mengajar harus memiliki strategi jitu dalam memenuhi luaran setiap kegiatan. Tujuannya agar mahasiswa memiliki bekal yang lebih profesional.

Dia mengungkapkan, strategi itu setidaknya ada dua. Pertama, harus membuka diri dalam mempelajari dan menerima pengetahuan yang didapat di satuan pendidikan penempatan. Kedua, show time atau menunjukkan kompetensi yang dimiliki berdasarkan bekal yang didapat selama di perguruan tinggi.

“Dengan demikian, mahasiswa Asistensi Mengajar dapat mengenal lingkungan sekolah dalam bentuk administrasi akademik dan administrasi pembelajaran,” ungkapnya.

Tak hanya itu, lanjut Adri, dengan memiliki dua strategi tersebut, mahasiswa juga bakal mampu menguasai keterampilan dalam pemecahan masalah yang kompleks di lapangan, dan memperkuat bekal mahasiswa sebagai calon pendidik melalui praktik mengajar langsung di sekolah.

banner 728x90