“Jasa Pemprov Sumbar pada perusahaan itu jelas dan nyata. Sekarang kenapa tidak memberikan kontribusi langsung. Semuanya ditarik ke pusat. Kalau hanya dana hibah itu berarti pemberian, bukan memposisikan Sumbar ikut memiliki perusahaan itu,”ujarnya heran.
Dorongan itu disampaikannya juga melihat perkembangan terakhir pada perusahaan di Indarung itu. Hanya ada dua pabrik yang beroperasi dari 5 pabrik yang ada. Yakni, pabrik Indarung V dan VI.
Akibatnya hasil produksinya jauh berkurang. Karena pabrik Indarung 2,3 dan 4 tidak produksi. Sedangkan pabrik Indarung I sudah menjadi museum.
Tokoh masyarakat Lubuk Kilangan, Verry Mulyadi mendesak agar produk Semen Padang kembali diprioritaskan untuk diproduksi lagi di pabrik Indarung.
Pasalnya, saat ini di Pabrik Indarung yang masih aktif, kini mengisi atau mempacking atau melakukan pengepakan semen Dynamix. Semennya adalah Semen Padang namun kantongnya dipakai merek Semen Dynamix.
Verry dengan tegas menyebut, jika ini dibiarkan berlarut-larut, maka akan menganggu pemasaran produk Semen Padang itu sendiri.