Kabarin.co, Limapuluh Kota-Potensi hutan perlu dimanfaat sebaik mungkin. Namun pemanfaatan hutan jangan sampai merusak hutan itu sendiri.
Begitu kata Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharulkah saat membuka Festival Perhutanan Sosial dan Konservasi Alam Kabupaten Lima Puluh Kota Tahun 2022 – PeSoNa Taram”, Minggu (18/12).
Mahyeldi menyebut, saat sekarang yang perlu dilakukan adalah bagaimana memanfaatkan keberadaan hutan itu tapi hutan tetap lestari. Salah satu langkahnya ialah dengan Program Perhutanan Sosial. Dengan program ini kata gubernur ada penguatan kepada masyarakat dari sisi ekonomi.
Karena diketahui masyarakat yang bermukim di sekitar hutan,merupakan masyarakat kurang mampu. Ada 81,97 persen desa/nagari di Sumbar berada di dalam dan di sekitar hutan, dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan tingkat kemiskinan yang cukup signifikan. Umumnya mata pencaharian masyarakat adalah bertani dengan luas lahan usaha yang terbatas.
Dengan demikian pemberian akses kelola kawasan hutan melalui Perhutanan Sosial ini akan dapat menambah luas lahan usaha, menambah jumlah jenis komoditi dan secara tidak langsung dapat meningkatkan nilai tambah dan produktivitas produk kehutanan.