Dikuti dari laman media investor.id, volume penjualan Semen Indonesia Grup sepanjang 2022 turun 13,7% menjadi 34,9 juta ton. Sedangkan pendapatan turun 1,3% selama 2022 menjadi Rp 34,5 triliun. Namun secara keseluruhan, SIG mampu membukukan pertumbuhan laba sebesar 12,7% (yoy) menjadi Rp 2,3 triliun
Penulis mengartikan bahwa penjualan Semen Indonesia Group di pasaran tidak lagi laris di pasaran. Terbukti penjualan domestik dan ekspor anjlok. Sehingga produksi berkurang dan mengakibatkan 3 pabrik di Semen Padang menjadi berhenti beroperasi. Begitupun dengan beberapa pabrik lainnya yang tergabung di SIG juga tutup.
Jika laporan keuangan PT Semen Indonesia Group di tahun 2022 bagus karena mampu mencetak laba, itu karena mereka hanya berupaya melakukan penghematan besar-besaran guna menekan beban operasional perusahaan.
Kondisi kinerja Semen Padang yang bagus hanya diatas kertas, akan tetapi kondisi realnya tidak. Apakah tidak ada terobosan luar biasa dari manajemen untuk membangkitkan kembali kinerja Semen Padang ini. Apa dengan terus melakukan efisiensi perusahaan saja langkah manajemen untuk mengamankan kinerja perusahaan.