Diperlukan upaya untuk memajukan kembali Sumbar. Kembalikan marwah keagamaan orang Minang. Ada degradasi pendidikan keagamaan yang harus menjadi perhatian.
Buya Syafii Maarif (Alm)
Saat ini elit Sumbar sudah mengalami defisit, hal ini ditandai dengan jumlah negarawan yang semakin berkurang berkiprah di tingkat nasional dan banyaknya politikus yang hanya mencari mata pencarian, bukan untuk membela penderitaan rakyat. Oleh karena itu, sekarang saatnya berbenah. Dari partai manapun asalnya, mari bersama-sama membangun daerah ini.
Sumatera Barat dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat terbatas, harus pandai-pandai memainkan kartu berhadapan dengan pemerintah pusat.
Kekakuan dalam bersikap akan berisiko Sumbar semakin terlantar dalam proses pembangunan. Ungkapan Adat Basandi Syarak-Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) itu baru memiliki makna manakala kantong-kantong kemiskinan ini bisa dibenahi secara sungguh-sungguh dan korban narkoba semakin berkurang.
Tanpa parameter ini, kita hanya piawai kosong. Satu kekuatan, penting untuk dimaksimalkan, lanjut Ma’arif, adalah potensi Rantau yang selama ini kurang mendapat perhatian. Termasuk juga potensi para budayawan, sastrawan, dan wartawan serta lainnya. Percayalah, mereka ini punya kecintaan yang tulus untuk Ranah Minang dan Sumbar, meskipun sebagian dari mereka lahir di bumi nusantara yang lain.