Pada para guru-guru SMK yang menjadi peserta bimtek tersebut, Supardi menghimau mereka untuk bisa mengintegrasikan produk-produk yang dihasilkan di sekolah untuk bukan hanya bernilai jual. Namun juga produk itu diinovasikan agar bisa memiliki daya tarik yang bisa menjadi daya tarik pariwisata.
“Hal ini bukan tidak mungkin, karena kuliner dan fashion tradisi Sumbar memang telah sejak lama telah menarik minat wisatawan. Ini harus terus diinovasikan agar terus mengharumkan nama provinsi ini,” ujarnya lagi.
Pada saat ini, lanjut Supardi, hal yang menjadi hambatan dalam pengenalan produk SMK salah satunya adalah pemasaran. Semakin baik pemasaran maka akan semakin banyak orang yang tertarik pada produk tersebut.
“Pemasaran ini bisa dilakukan salah satunya dengan menggelar Expo yang memamerkan produk-produk inovatif karya SMK, bisa pula memalui pemasaran yang dibuat bergandengan dengan objek tempat pariwisata dan tentunya pemasaran melalui kecanggihan digitalisasi,” ujarnya.
Namun, hal terpenting yang harus dimiliki agar pemasaran berhasil adalah produk itu sendiri. Supardi menekankan produk-produk tersebut harus layak untuk dipasarkan, mulai dari kualitas hingga daya tariknya.