“Penurunan kunjungan dari segmen wisatawan nusantara ini disebabkan selain karena faktor dampak bencana yang terjadi yang berdampak kerusakan infrastruktur sarana dan prasarana fasilitas umum dan timbulnya korban jiwa, juga adanya surat edaran dari Dinas Pendidikan Sumbar yang melarang sekolah melakukan darmawisata dan berwisata ke Sumbar,” jelasnya.
“Akibat surat edaran dari Dinas Pendidikan Sumbar ini, banyak wisatawan dari Riau dan provinsi tetangga lainnya meng-cancel (membatalkan) perjalanannya ke Sumbar,” sambungnya.
Selain itu, dia menjelaskan akibat penurunan sari kedatangan wisatawan tersebut tingkat hunian (okupansi) hotel juga mengalami penurunan mencapai 45-50 persen.
Untuk mengatasi kondisi ini, Luhur menegaskan perlu ada langkah strategis agar kunjungan wisatawan ke Sumbar dapat kembali normal. Luhur mengungkapkan, saat ini ada enam langkah yang telah dirumuskan Gubernur Sumbar bersama jajaran Pemprov Sumbar untuk mengatasi kondisi ini.
Enam langkah strategis tersebut yakni, pertama, melakukan koonferensi pers terkait info kebencanaan dan langkah-langkah pemulihan pariwisata.