Salah satu usaha untuk mengatasinya, adalah membangun dan mengembangkan perpustakaan sekolah/madrasah, sehingga dapat membantu siswa dalam mengubah informasi menjadi pengetahuan, melalui aktivitas penelitian, aktivitas imajinatif, dan lain sebagainya.
Melalui kegiatan peningkatan kualitas tersebut, sambung Woro, pengelola perpustakaan diharapkan mampu mendampingi siswa dan guru di sekolah untuk melakukan berbagai kegiatan literasi seperti penelitian sederhana dan kegiatan lainnya.
Sumbar sendiri merupakan satu dari 20 lokus pelaksanaan kegiatan, dengan jumlah peserta 500 orang di mana sebanyak 100 peserta hadir secara luring, dan 400 peserta lain hadir secara daring
“Sumbar memang salah satu provinsi yang aktif mengembangkan literasi masyarakat, sehingga Sumbar kerap mendapatkan dukungan dan bantuan dari Perpusnas, termasuk penyelenggaraan kegiatan ini,” kata Woro yang dalam kesempatan itu juga menyalurkan bantuan dari Organisasi Inti Perempuan Indonesia senilai Rp25 juta untuk penanganan bencana di Sumbar.