Apalagi, kapan terjadinya bencana tidak dapat diperkirakan.
Sehingga sejumlah kegiatan yang diagendakan tidak dapat langsung berjalan.
“Kita tahu belakangan ini Sumbar sering dilanda bencana. Bahkan kondisinya sangat parah,” ujar Mursalim.
Tentu dalam penanganan bencana harus ada skala prioritas, maka harus ada penyesuaian dalam penggunaan anggaran.
Tercatat ada dua bencana besar yang melanda Sumbar pada 2024.
Pertama banjir melanda tiga daerah pada bulan Maret 2024, yakni Kota Padang, Padang Pariaman dan terparah melanda Pesisir Selatan yang menelan belasan korban jiwa.
Kemudian banjir dan lahar dingin pada 11 Mei 2024 melanda tiga daerah lagi, Agam Tanah Datar dan Padang Panjang.
Tak kalah parahnya, banjir yang bersamaan dengan lahar dingin juga menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.
Tidak hanya korban jiwa, bencana itu juga menyebabkan kerugian besar pada sejumlah lahan pertanian, pemukiman warga dan infrastruktur.
Melihat kondisi itu, maka Pemprov Sumbar harus mengalihkan sejumlah anggarannya untuk penanganan bencana.