Meskipun pihak pesantren belum pernah bertemu secara langsung dengan Anggit, kontribusi Anggit dalam mendukung pendidikan santri terkhusus untuk pendidikan agama di ranah Pasaman sangat besar.
Anggit juga perhatian terhadap santri yang kurang mampu.
Bahkan, saat pandemi Covid-19 melanda, Anggit memberikan bantuan berupa Al-Qur’an kepada para santri sebagai dukungan moral dan spiritual.
Keberadaan Anggit di tengah-tengah pondok pesantren ini bisa dikatakan sebagai wujud perhatian dan kasih sayang yang tulus, meski ia tidak terlihat di hadapan orang banyak.
”Anggit sering membantu namun kami sangat jarang bertemu beliau. Kebaikan beliau sudah kami kenal sejak dulu. Bahkan sebelum beliau menikah ia sudah dikenal sebagai sosok yang dermawan,” kata ustad Hot Bahari salah satu pengurus pondok pesantren.
Menurutnya, Anggit tak hanya memberikan bantuan berupa uang atau barang, tetapi juga zakat harta yang secara rutin ia salurkan untuk membantu santri yang membutuhkan.
“Anggit rutin membantu. Kadang kami pengurus sudah terkejut saja ada bantuan, rupanya bantuan itu dari beliau (Angit, red). Kami salut dengan beliau, beliau membantu tapi tak mau orang lain mengetahuinya,” ujar Ustad Hot Bahari.