Dalam membangun generasi emas yang berkarakter, Muhidi menegaskan pentingnya nilai-nilai keislaman dan adat istiadat Sumbar yang berlandaskan *adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah* (ABS-SBK).
“Generasi muda harus cerdas secara intelektual sekaligus spiritual. Untuk umat Islam, ini diwujudkan melalui kedekatan dengan Alquran dan penghormatan kepada orang tua,” ungkapnya.
Sejalan dengan pandangan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Sumbar, Barlius, menyampaikan bahwa pemerintah daerah telah menginisiasi program Wirid Remaja Kolaboratif (WRK) sebagai langkah strategis.
“WRK ditujukan untuk membentuk karakter siswa SMA dan SMK di Sumbar. Program ini dilakukan dua kali dalam sebulan dan melibatkan peran aktif orang tua,” jelas Barlius.
Program WRK juga akan diintegrasikan dengan kegiatan pesantren Ramadhan. Barlius menambahkan, peraturan daerah (Perda) yang mengatur hal ini sedang dirancang sebagai dasar hukum pelaksanaannya.
“Kegiatan WRK dan pesantren Ramadhan bertujuan membangun kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari siswa, sehingga karakter unggul dapat terbentuk secara konsisten,” tambahnya.