“Infrastruktur jalan menjadi cerminan kemajuan sebuah ibu kota provinsi. Untuk itu, minimal 15 kilometer dari semua arah, baik barat, timur, selatan, maupun utara, harus selalu diperhatikan kondisinya,” tambahnya.
Dalam waktu dekat, Komisi IV akan membahas hal ini lebih lanjut bersama mitra kerja mereka, yakni Balai Jalan Nasional dan BMKCR (Bina Marga dan Cipta Karya Rakyat).
Langkah ini diharapkan dapat menciptakan sinergi dalam penanganan infrastruktur di Sumatera Barat.
Salah satu titik yang disorot oleh Verry adalah kawasan Lubuk Kilangan, yang sering menjadi lokasi kecelakaan akibat perbedaan ketinggian antara jalan beton dan jalan aspal.
Di beberapa bagian, kondisi jalan yang tidak rata bahkan menyebabkan truk terguling, memicu kemacetan panjang.
“Jalan tinggi-rendah di bundaran putar kawasan ini sering menyebabkan kecelakaan. Kondisi ini sangat mengganggu arus lalu lintas dan harus segera diatasi,” jelasnya.
Tidak hanya itu, ia juga meminta agar pengembangan jalan di kawasan tersebut diprioritaskan untuk menghindari dampak buruk yang lebih besar.