Rasio solvabilitas juga solid, menandakan kemampuan koperasi dalam memenuhi kewajiban finansialnya.
Dari sisi profitabilitas, Sisa Hasil Usaha (SHU) tercatat sebesar Rp575,98 juta, dengan modal sendiri Rp30,71 miliar dan tingkat rentabilitas 1,88%.
Selain itu, rasio permodalan (CAR) mencapai 33,48%, menandakan koperasi memiliki daya tahan dalam menghadapi risiko usaha.
Manajemen pinjaman juga terjaga dengan baik, terlihat dari rasio kredit macet (NPL) yang hanya sebesar 1,13%.
“Kami selalu menjaga agar rasio kredit macet tetap rendah dan memastikan anggota mendapatkan manfaat optimal dari layanan kami,” tambah H. Ell Yawardi.
Menghadapi tahun 2025, KPRI Unit Korpri telah menyiapkan strategi ekspansi dan inovasi layanan.
Salah satu kebijakan utama adalah peningkatan plafon pinjaman hingga Rp250 juta dengan tenor maksimal 15 tahun.
Selain itu, ada layanan pinjaman khusus pensiunan sebesar Rp30 juta dengan tenor 2 tahun, serta pinjaman darurat dan cepat masing-masing sebesar Rp4 juta (tenor 3 bulan) dan Rp5 juta (tenor 36 bulan).