Padang, – Mantan Exco PSSI, Verry Mulyadi, dengan tegas meminta agar DA, pegawai PSSI yang terlibat dalam manipulasi drawing Liga IV, segera dipecat dan diproses secara hukum.
Aksi tidak sportif tersebut, yang telah viral di media sosial, dinilai mencoreng nama baik organisasi dan merusak integritas sepak bola nasional.
Menurut Verry, praktik kotor itu bukan hanya merusak kepercayaan publik terhadap PSSI, tetapi juga mencederai komitmen Ketua Umum Erick Thohir yang sedang gencar memberantas mafia bola di Indonesia.
“Kami menduga kuat bahwa DA tidak bekerja sendiri. Ada oknum lain di balik layar yang harus diusut tuntas,” ujar Verry saat diwawancarai sejumlah media di Padang.
Ia menambahkan bahwa petinggi PSSI seharusnya tidak diam. Sebab, tindakan DA sangat mudah dibuktikan dan sudah menjadi konsumsi publik.
Verry menilai, jika proses drawing pertandingan saja sudah tidak adil, maka seluruh rangkaian kompetisi akan dipenuhi kepentingan tersembunyi yang merusak semangat fair play.
Untuk itu, ia menekankan perlunya tindakan cepat dari Komisi Disiplin dan Komite Etik untuk memanggil DA dan mengungkap skenario di balik manipulasi tersebut.
Lebih lanjut, Verry mendesak Ketua Umum PSSI agar melaporkan DA ke Satgas Anti Mafia Bola. Langkah ini sejalan dengan nota kesepahaman (MoU) antara PSSI dan aparat penegak hukum dalam upaya menegakkan integritas olahraga nasional.
“Jika terbukti bersalah, siapa pun yang terlibat harus diberikan sanksi seumur hidup dan dilarang total dari dunia sepak bola,” tegas Verry, yang kini menjabat sebagai Ketua MPW Pemuda Pancasila Sumatera Barat.
Ia pun menegaskan kembali pentingnya reformasi menyeluruh dalam tata kelola sepak bola, agar kasus serupa tidak terulang di masa mendatang dan kepercayaan publik terhadap PSSI bisa dipulihkan secara bertahap. (***)